JOURNALPOS – Jet Tempur Golden Eagle T-50i merupakan pesawat tempur canggih yang dioperasionalkan Skuadron Udara 15 Tempur Lanud Iswahyudi.
Dilansir melalui laman TNI AU, pesawat Jet Tempur Golden Eagle T-50i tersebut buatan Korea Selatan-Amerika Serikat.
Pesawat Jet Tempur Golden Eagle T-50i dengan kapasitas dua awak itu juga dikenal sebagai pesawat latih (trainer) supersonik atau pesawat latih lanjutan bagi penerbang tempur.
Pesawat jet serang ringan ini dilengkapi sistem avionik digital, persenjataan dan Radar Warning Receivers (RWR) sehingga mampu mendeteksi keberadaan musuh dari segala arah.
Secara umum, T-50i ini memiliki kapasitas dua orang kru dengan panjang 13.01 meter dan tinggi 4.87 meter. Lebar sayap pesawat yang dikembangkan oleh Korean Aerospace Industries dengan bantuan Lockheed Martin itu mencapai 9.4 meter dengan berat kosong 6.441 kilogram.
Pesawat yang dibekali mesin 1× General Electric F404 afterburning turbofan ini memiliki kecepatan melebihi kecepatan suara (1,5 mach) dan mampu terbang dengan batas ketinggian mencapai 55 ribu feet. Pesawat T-50i mampu ditempatkan digaris depan sebagai Light Fighter yang dilengkapi dengan peralatan tempur (Missile Guided/Unguided), Rocket, Bomb, Canon 20mm serta Radar).
Disamping itu pesawat ini juga bisa dipergunakan untuk keperluan latih lanjut (Advance Training) bagi pilot tempur. Dengan kemampuan itu, pesawat T50i dapat mengubah misi dari jet latih, langsung menjadi misi semua operasi, yakni menyerang dari udara ke udara, atau dari udara ke darat, baik siang maupun malam hari, dalam segala kondisi cuaca.
Untuk operasi malam hari, pilot bahkan sudah dibekali perlengkapan pendukung personel Night Vision Goggles (NVG) yang dapat membantu penglihatan penerbang saat malam hari atau saat operasi terbang tempur di malam hari.
Pada tahun 2014, Indonesia mendatangkan 16 pesawat T-50 Golden Eagle yang pembelian pertamanya dilakukan pada 2013 dan dua pesawat terakhir datang pada 25 Januari 2014. Kehadiran pesawat T-50i atau T-50 Golden Eagle sebagai pengganti pesawat Hawk MK-53 hasil pengadaan tahun 1977 yang telah habis masa pakainya pada tahun 2012.
T-50i Golden Eagle ditenagai mesin General Electric F404-GE-102 yang mampu menghasilkan daya dorong 17.700 pounds. Bila dibutuhkan, maka kecepatan maksimal pesawat bisa mencapai 1,5 Mach atau 1,5 kali kecepatan suara (1.600 km per jam).
Dalam konfigurasi lengkap pada bobot maksimal 27.322 pounds (14 ton), T-50i Golden Eagle mampu dengan mudah menanjak hingga ketinggian maksimal 55.000 kaki (16,76 km) dari permukaan bumi. Pesawat ini juga dapat dilengkapi peralatan tempur dan radar sehingga dapat menjalankan peran sebagai pesawat tempur yang ditempatkan di garis depan.
Jika dilihat sekilas, maka tampilan T 50i mirip dengan pesawat F-16. Bedanya, dua lubang masuk jet Golden Eagle T 50i berada di bawah sayap, bukan terletak di perut seperti F-16. Kemiripan lainya adalah keduanya sama memiliki bubble canopy, wing, dan fuselage yang saling menyatu serta beberapa kemiripan lainnya, sehingga sering disebut “Baby Falcon”.
Sebagai pesawat tempur, T 50i memiliki kelincahan, kepraktisan, dan kemampuan persenjataan untuk digunakan dalam misi multirole. T-50i Golden Eagle sanggup bertempur di udara dan cukup mematikan untuk sasaran bawah dengan total kapasitas angkut persenjataan sekitar 5 ton.
Selain itu, Golden Eagle T 50i sudah dilengkapi dengan persenjataan untuk berbagai misi. Pesawat ini dilengkapi kanon gatling internal tiga laras General Dynamics 20 mm yang mampu menyemburkan 2.000 peluru per menit. Kanon ini ditempatkan di sisi kiri kokpit, tepat di leading edge extension pesawat. Ada lima external station pada bagian under fuselage, dan under wing, serta dua missile launcher rail pada wing tip untuk membawa semua jenis bom, rudal, ataupun roket.
Golden Eagle T-50i yang merupakan pesawat tempur generasi ke-4 ini memiliki panjang 43 kaki (13,106 meter) serta lebar sayap 31 kaki (9,448 meter), dan tinggi 16 kaki (4,87 meter). T-50i dilengkapi radar udara sehingga mampu mengubah misi, dari jet latih, langsung menjadi misi semua operasi, yakni menyerang dari udara ke udara, atau dari udara ke darat, baik siang maupun malam hari, dalam segala kondisi cuaca.
Di kalangan penerbangan tempur, T-50i Golden Eagle sekelas dengan kompetitor utamanya, Yakovlev Yak-130 Mitten (Rusia), Aermacchi M-346 (Italia), atau L-159 buatan Ceko. Dalam urusan teknologi yang diusung, pesawat T-50i Golden Eagle yang merupakan produk bersama Korea Selatan dan Amerika Serikat (Locheed Martin), masuk dalam varian generasi keempat (modern).
Desain pesawat generasi keempat sangat dipengaruhi dari beberapa fitur yang menyertainya, yaitu meliputi kemampuan manuver yang jauh lebih baik karena stabilitas statis yang rendah. Selain itu, juga kecanggihan dalam komputer digital dan teknik integrasi sistem serta upgrade sistem radar seperti AESA (actively electronic scanned array), digital avionics buses dan IRST (Infra Red Search & Tracking).***