JOURNALPOS – Kabar mengenai hiatusnya Rami BABYMONSTER, salah satu member grup rookie besutan YG Entertainment, dari kegiatan grup telah menjadi sorotan utama di kalangan penggemar K-Pop di seluruh dunia, khususnya di kalangan MONSTIEZ.
YG Entertainment, agensi yang menaungi grup tersebut, secara resmi mengumumkan bahwa Rami BABYMONSTER harus beristirahat sementara karena didiagnosis menderita pneumotoraks.
Pengumuman hiatus dan kondisi kesehatan Rami BABYMONSTER ini tentu menimbulkan kekhawatiran dan pertanyaan, khususnya mengenai apa sebenarnya pneumotoraks itu, mengapa bisa terjadi, dan apa gejalanya.
Diketahui, Rami mengalami gejala penyakit tersebut sejak debut pertama BABYMONSTER beberapa tahun lalu. Namun, ia masih menyembunyikan kondisi tersebut karena tekad dan keinginannya yang kuat berkiprah di panggung idol.
Pada debut single “Sheesh”, April 2024, penyakit ini kembali menyerang Rami saat sesi praktek koreografi. Namun, kondisinya berangsur pulih berkat perawatan medis yang cepat dari pihak agensi.
Puncaknya pada 9 Mei 2025, dalam jadwal tur dunia BABYMONSTER, YG Entertainment menyatakan penyakit tersebut kembali menyerang Rami, yang membuatnya harus jeda dari aktivitas grup hingga batas waktu yang belum dipastikan.
Memahami Pneumotoraks: Definisi dan Mekanisme Dasar
Melansir dari National Institutes of Health, Pneumotoraks, secara harfiah berarti “udara di dalam dada,” adalah kondisi medis yang terjadi ketika udara bocor ke dalam ruang pleura. Ruang pleura adalah ruang tipis antara paru-paru dan dinding dada.
Normalnya, ruang ini memiliki tekanan negatif yang membantu paru-paru mengembang dan berkontraksi saat bernapas. Ketika udara masuk ke ruang pleura, tekanan negatif ini hilang, menyebabkan paru-paru kolaps atau sebagian kolaps.
Jenis-Jenis Pneumotoraks dan Penyebabnya:
1. Pneumotoraks Spontan Primer (PSP): Jenis ini terjadi pada individu yang tidak memiliki riwayat penyakit paru-paru yang mendasarinya. PSP sering terjadi pada pria muda yang tinggi dan kurus (berusia 10-30 tahun).
Meskipun penyebab pastinya tidak selalu jelas, diyakini bahwa kantung udara kecil yang lemah (bleb atau bullae) di permukaan paru-paru pecah, melepaskan udara ke ruang pleura. Merokok meningkatkan risiko PSP secara signifikan.
2. Pneumotoraks Spontan Sekunder (PSS): PSS terjadi pada individu dengan penyakit paru-paru yang sudah ada sebelumnya, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma, fibrosis kistik, tuberkulosis, atau kanker paru-paru.
Kondisi-kondisi ini melemahkan jaringan paru-paru dan membuatnya lebih rentan terhadap kebocoran udara. PSS cenderung lebih serius daripada PSP karena individu tersebut sudah memiliki fungsi paru-paru yang terganggu.
3. Pneumotoraks Traumatik: Jenis ini terjadi akibat cedera pada dada yang merusak paru-paru, seperti patah tulang rusuk, luka tusuk, atau kecelakaan kendaraan bermotor. Cedera ini dapat menyebabkan udara bocor dari paru-paru ke ruang pleura. Pneumotoraks traumatik sering kali disertai dengan kondisi lain seperti hemotoraks (darah di ruang pleura).
4. Pneumotoraks Iatrogenik: Jenis ini terjadi sebagai komplikasi dari prosedur medis, seperti biopsi paru-paru, pemasangan kateter vena sentral, atau ventilasi mekanis.
5. Pneumotoraks Tension: Jenis ini adalah kondisi yang mengancam jiwa di mana udara terus masuk ke ruang pleura tanpa bisa keluar. Hal ini menyebabkan tekanan di dalam dada meningkat secara dramatis, menekan paru-paru dan jantung, dan menghambat aliran darah. Pneumotoraks tension memerlukan penanganan medis segera.
Gejala Pneumotoraks: Tingkat Keparahan Bervariasi
Gejala pneumotoraks bervariasi tergantung pada ukuran kebocoran udara dan kesehatan paru-paru secara keseluruhan. Beberapa orang dengan pneumotoraks kecil mungkin tidak mengalami gejala sama sekali, sementara yang lain mungkin mengalami gejala yang parah.
Gejala umum pneumotoraks meliputi:
– Nyeri dada: Nyeri dada yang tajam dan menusuk adalah gejala yang paling umum. Nyeri biasanya terasa di sisi dada yang terkena dan dapat memburuk saat bernapas dalam, batuk, atau bergerak.
– Sesak napas: Kesulitan bernapas atau sesak napas juga merupakan gejala umum. Tingkat keparahan sesak napas tergantung pada ukuran pneumotoraks.
– Batuk: Batuk kering dan tidak produktif dapat terjadi.
– Kelelahan: Merasa lelah dan lemah.
– Denyut jantung cepat: Denyut jantung yang lebih cepat dari biasanya.
– Sianosis: Dalam kasus yang parah, bibir dan ujung jari mungkin menjadi kebiruan karena kekurangan oksigen (sianosis).
Dalam kasus pneumotoraks tension, gejala tambahan mungkin termasuk tekanan darah rendah, napas pendek dan cepat, dan hilangnya kesadaran.
Pengobatan Pneumotoraks: Dari Observasi Hingga Pembedahan
Pengobatan pneumotoraks tergantung pada ukuran pneumotoraks, gejala, dan kesehatan keseluruhan pasien.
– Observasi: Pneumotoraks kecil yang tidak menimbulkan gejala mungkin tidak memerlukan pengobatan dan dapat sembuh dengan sendirinya. Pasien akan dipantau dengan rontgen dada serial untuk memastikan paru-paru mengembang kembali.
– Aspirasi jarum: Dalam kasus pneumotoraks yang lebih besar atau menyebabkan gejala, dokter dapat menggunakan jarum untuk mengeluarkan udara dari ruang pleura. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan jarum ke dalam ruang pleura dan menghubungkannya ke katup satu arah atau alat pengumpul.
– Pemasangan selang dada (tube thoracostomy): Prosedur ini melibatkan memasukkan selang fleksibel ke dalam ruang pleura untuk mengeluarkan udara dan cairan. Selang dada biasanya dihubungkan ke alat pengumpul yang menggunakan isapan untuk membantu paru-paru mengembang kembali.
– Pembedahan: Pembedahan mungkin diperlukan untuk pneumotoraks yang berulang, tidak responsif terhadap pengobatan lain, atau terkait dengan penyakit paru-paru yang mendasarinya.
Prosedur bedah yang umum meliputi reseksi bleb atau bullae (pengangkatan kantung udara yang lemah) dan pleurodesis (prosedur untuk menempelkan paru-paru ke dinding dada untuk mencegah pneumotoraks berulang). Pembedahan dapat dilakukan dengan pendekatan thoracoscopic (bedah invasif minimal) atau thoracotomy (bedah terbuka).
Relevansi dengan Kasus Rami BABYMONSTER
Meskipun detail spesifik mengenai jenis yang dialami Rami tidak diungkapkan, diagnosis pneumotoraks menjelaskan mengapa ia membutuhkan istirahat dari kegiatan grup.
Pneumotoraks, terlepas dari jenisnya, memerlukan waktu pemulihan yang cukup. Aktivitas fisik yang berat, terutama yang melibatkan pernapasan dalam, terlebih Rami memegang kendali untuk vokal nada tinggi, dapat memperburuk kondisi dan memperlambat proses penyembuhan.
Keputusan YG Entertainment untuk memberikan waktu istirahat kepada Rami BABYMONSTER menunjukkan komitmen mereka terhadap kesehatan dan kesejahteraan artis mereka.
Dengan beristirahat dan menerima perawatan yang intensif, para Monstiez berharap Rami dapat pulih sepenuhnya dan kembali berpartisipasi dalam kegiatan BABYMONSTER di masa depan.***