Arsip Tag: Inggris

Fasilitas PM Inggris, Untuk Rishi Sunak Masihkah Berlaku?

JOURNALPOS – Perdana Menteri Inggris mendapatkan fasilitas rumah bergaya Georgian yang mewah di tengah London, ratusan staf, perjalanan pribadi, dan bisa bercakap-cakap dengan Raja setiap pekan.

Jabatan ini juga memberikan peluang kepada penyandangnya untuk melakukan hal-hal baik dan memperbaiki kehidupan banyak orang. Dan apapun yang terjadi, perdana menteri akan menorehkan nama dalam sejarah.

Namun di saat seperti sekarang ini, mengapa masih ada orang yang mau menempatkan diri dalam pemilihan pemimpin partai dan menjadi perdana menteri?

Pertanyaan ini diajukan oleh presenter BBC, Laura Kuenssberg, kepada seorang staf senior Downing Street. Respons yang diterimanya adalah, “Sejujurnya saya juga tidak tahu jawabannya.”

Pada daftar permasalahan yang harus segera diselesaikan oleh perdana menteri baru Inggris, hal teratas adalah permasalahan ekonomi yang sedang mendera negara itu.

Inggris sedang meluncur ke garis kemiskinan dan publik merasakan itu – atau seperti yang dikatakan oleh seorang menteri di kabinet, “Kita punya masalah yang sama seperti sebelumnya dan ditambah dengan krisis ekonomi.”

Kekacauan yang diciptakan oleh pemerintahan Liz Truss yang hanya bertahan 45 hari telah membuat Partai Konservatif – atau Tory – menjadi bagian dari masalah itu.

Keputusan-keputusannya, yang kemudian dengan cepat dibatalkan, telah menjadikan Inggris diperlakukan dengan brutal di berbagai bursa keuangan.

Akan ada lebih banyak keluarga dan pengusaha yang hidup lebih susah dan banyak dari mereka akan menyalahkan Tory atas kesulitan keuangan yang menghadang nanti.

Sunak akan punya lebih sedikit dana untuk dialokasikan ke kepentingan umum.

Badan kesehatan Inggris, NHS, telah kehabisan uang, begitu pun banyak sektor jasa untuk lansia dan orang-orang dengan disabilitas. Sektor pendidikan kesusahan mengejar ketertinggalan setelah Covid.

Sektor transportasi melemah. Ada pula masalah dengan pembangunan rumah-rumah. Belum lagi tantangan perubahan iklim dan ketersediaan energi. Daftar masalah ini bisa terus bertambah panjang.

Ada alasan mengapa Menteri Keuangan Jeremy Hunt mengatakan akan ada “keputusan-keputusan sulit”. Pemotongan akan terjadi, dan bukan hanya karena tingkat inflasi sedang tinggi-tingginya.

Di luar Inggris, dukungan negara ini untuk Ukraina tak perlu dipertanyakan lagi – tapi sejauh ini tak ada yang bisa mengatakan sampai kapan perang akan berlangsung, atau bagaimana akan berakhir.

Bagaimana Inggris dan sekutunya menghadapi China? Kemudian perselisihan dengan Uni Eropa tentang perbatasan Irlandia, sisa masalah yang dibawa Brexit, belum juga selesai.

Di atas kertas, perdana menteri yang baru harus punya kemampuan politik untuk setidaknya memulai menyelesaikan berbagai masalah itu, karena Tory memiliki suara mayoritas sangat besar secara proporsi di Parlemen.

Tapi segala permasalahan internal partai tersebut telah membuat “partai itu tak bisa diatur,” meminjam kata-kata seorang menteri di kabinet.***

Siapa Rishi Sunak? Mengapa Dia Mau Menjadi Perdana Menteri Inggris

JOURNALPOS – Mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak berada di urutan kedua, di belakang Liz Truss, pada pemilihan pemimpin Partai Konservatif yang berlangsung bulan lalu.

Dia muncul sebagai kandidat utama setelah mantan Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan tak akan turut bertarung. Sunak memiliki pendukung terbuka yang terbanyak di antara anggota parlemen Konservatif.

Dalam pemilihan sebelumnya melawan Truss, dia telah memperingatkan rencana pajak lawannya itu akan menenggelamkan perekonomian Inggris. Namun ia gagal meyakinkan anggota partainya dan kalah dengan 21.000 suara.

Orang tua Sunak bermigrasi ke Inggris dari Afrika timur dan keduanya berasal dari India. Sunak menjadi perdana menteri Inggris pertama yang berlatar belakang Inggris-Asia.

Lahir di Southampton, Sunak tumbuh dengan bersekolah swasta, kemudian menempuh pendidikan tinggi di Universitas Oxford, Inggris, lalu Stanford, Amerika Serikat.

Dia menjadi anggota parlemen pada 2015 dan meski hanya sedikit orang di Westminster pernah mendengar namanya, dia menjadi menteri keuangan pada Februari 2020.

Di masa awal jabatannya, dia sudah harus menghadapi pandemi dan menghabiskan banyak uang untuk menjaga keberlangsungan perekonomian, yang melambungkan popularitasnya.

Meski begitu, reputasinya sempat ternoda setelah adanya kontroversi soal pajak dari istrinya, dan tak lama dia juga didenda karena melanggar aturan karantina wilayah.

Untuk memenangi kursi perdana menteri kali ini, Sunak barus berhadapan dengan dua sosok besar lainnya.

Salah satunya adalah Boris Johnson – yang dipaksa lengser dari kursi perdana menteri oleh rekan-rekan separtainya sendiri.

Meski begitu, masih ada sebagian anggota Tory yang kecewa dia mundur – dan mereka meyakini sekarang adalah waktu tepat untuk Johnson kembali.

Salah satu pendukungnya di kabinet berkata, “dia penting untuk kita di 2019, dan dia penting untuk kita sekarang” – setengah bercanda mengatakan mereka sedang merancang “kebangkitan terbesar setelah Lazarus”.

Tapi bukan berarti ide ini dengan mudah diterima orang. Seorang mantan menteri berkata dengan khawatir, “Separuh dari Partai Tory akan kesal dan 90% warga negara ini akan kesal.”

Boris Johnson, tak diragukan lagi, adalah selebriti politikus terbesar saat ini. Namun banyak rekan separtainya yang meyakini dia terkenal karena keburukannya, bukan karena dikagumi.

Jika Johnson tidak bisa mendamaikan partainya di bawah kepemimpinannya yang lalu, lantas apa yang akan berbeda sekarang? Meski begitu, Johnson tetap menjadi risiko besar bagi Sunak, yang digadang-gadang menjadi favorit banyak anggota parlemen.

Beberapa kalangan menyalahkan Sunak atas kejatuhan Johnson dan mungkin tidak akan pernah sepenuhnya menerima dirinya sebagai pemimpin. Seorang sumber berkata, “Ada bagian besar Partai Konservatif yang tidak mau bekerja di bawah Rishi.”

Para pendukung Sunak dan Johnson sama-sama merasa lawan mereka tidak akan bisa mempersatukan partai, yang akan membawa Tory dalam “lingkaran setan argumen”, menurut seorang menteri kabinet.

Menurut polling terbaru, di luar Gedung Parlemen Westminster, kepopuleran Partai Konservatif merosot jauh. Hanya kepemimpinan seorang manusia super saja yang dapat menyelamatkan reputasi partai saat ini.

Lantas, mengapa masih ada yang menginginkan jabatan perdana menteri di saat sekarang ini?

Itulah politik. Percampuran antara panggilan mulia untuk melayani masyarakat dan nafsu untuk menuruti ambisi.

Atau seperti yang pernah dikatakan oleh seorang menteri senior, “Akan selalu ada seseorang dari Partai Tory yang meyakini mereka adalah orang terpilih yang dapat memimpin semua orang di tanah yang dijanjikan.”

Wartawan politik BBC Nick Eardley mengatakan Sunak memulai jabatan di saat situasi ekonomi yang sangat sulit.

Publik di Inggris tidak mendapatkan penjelasan tentang rencana ekonominya sejak kontes pemilihan ketua Partai Konservatif beberapa bulan lalu.

Sekarang, muncul seruan bagaimana ia akan mengatasi masalah anggaran negara.

Juga, sudah muncul tekanan politik agar pemerintah menggelar pemilihan umum. Ini sudah diserukan oleh partai-partai oposisi dan beberapa anggota parlemen dari Partai Konservatif.***

Rishi Sunak, PM Inggris Pertama Keturunan India

JOURNALPOS – Rishi Sunak menjadi Perdana Menteri Inggris baru pada Senin (24/10), menggantikan Liz Truss yang menyatakan mundur di hari ke-45 menjabat pada pekan lalu.

Eks Menteri Keuangan era Boris Johnson itu meraih posisi PM Inggris setelah satu-satunya rival, Penny Mordaunt, mengundurkan diri dari pencalonan.

Sunak merupakan salah satu menteri yang populer di kabinet Johnson. Namanya terus meroket setelah menjadi salah satu menteri pertama di kabinet yang menyatakan mundur dari jabatan sebagai bentuk protes terhadap Johnson.

Saat itu, Sunak bahkan menegaskan tidak memiliki alasan lagi untuk berada di kabinet Johnson lantaran pemerintah sudah tidak bisa dipercaya gegara rentetan skandal yang muncul.

Langkah Sunak itu pun akhirnya diikuti oleh sembilan menteri dan puluhan pejabat lainnya hingga memicu Johnson akhirnya mengundurkan diri awal Juli lalu.

Sunak dinilai sebagai ahli kebijakan yang berorientasi pada detail. Politikus keturunan India-Afrika Timur itu merupakan pendukung kuat Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit).

Di India, Sunak lebih dikenal karena istrinya, Akhshata Murty. Dia adalah putri taipan India, Narayana Murthy, miliarder salah satu pendiri grup teknologi informasi Infosys.

Awal tahun ini, Sunday Times Rich List memasukkan Sunak dan Murty sebagai 250 orang paling tajir di Inggris. Dilansir dari CNN, koran tersebut memperkirakan pasangan itu memiliki kekayaan senilai US$826 juta atau Rp12,8 triliun.

Sunak menjadi salah satu politikus Inggris yang populer di media sosial. Karena aktivitasnya di medsos yang terkenal ramah, Sunak pun mendapat julukan media “Rishi Dishy”.

Sunak merupakan lulusan Winchester College, salah satu sekolah privat paling eksklusif di Inggris. Ia pun meraih gelar sarjana dan master di Oxford University dan Standford University.

Para oposisi Sunak kerap mengkritik dirinya sebagai keturunan imigran yang tidak paham mengurus Inggris. Hingga tahun lalu, Sunak pun masih memegang Green Card Amerika Serikat. Para pengkritik pun mempertanyakan kesetiaan Sunak terhadap Inggris.

Di awal pencalonannya sebagai PM Inggris hingga beberapa putaran pertama pemilihan, Sunak menjadi kandidat paling dijagokan Partai Konservatif. Sunak terus mendulang suara paling banyak dalam beberapa putaran pertama pemilihan PM pengganti Johnson.

Namun, ia harus kalah dari Liz Truss yang saat itu meraup suara mayoritas partai dalam putaran terakhir pemilihan.

Selain menjadi PM Inggris keturunan India pertama, Sunak juga menjadi pemimpin Inggris termuda sejak 1812. Politikus 42 tahun itu lahir di Southhampton pada 1980 dari orang tua keturunan India Punjabi.
Orang tua Sunak bermigrasi ke Inggris pada 1960-an.

Setelah lulus dari sekolah elite Lincoln Oxford, Sunak mengejar gelar MBA dari Standford University dengan beasiswa Fulbright.

Sebelum berkecimpung di dunia politik, Sunak merupakan seorang bankir Goldman Sachs antara 2001-2004. Ia kemudian bekerja pada lembaga penggalang dana Children;s Investment Fund Management dan beberapa perusahaan investor sebelum terjun menjadi anggota legislatif pada 2014.

Sunak menjadi anggota parlemen Inggris tercepat yang bisa merangkak naik menjadi PM Inggris yakni hanya dalam waktu tujuh tahun saja. ***

Krisis Biaya Hidup di Inggris, Ramai Warga Tak Makan Hingga Ada Yang Jadi PSK

JOURNALPOS – Krisis biaya hidup makin mengguncang negara Inggris membuat jutaan warga rela tidak makan demi membayar tagihan listrik yang melonjak tinggi.

Imbas dari krisis biaya hidup di negara Inggris tersebut hingga membuat sejumlah wanita menjadi pekerja seks komersial atau PSK.

Menurut laporan The Guardian, jejak pendapat dari studi Money Advice Trust memuat hampir 20 persen orang dewasa Inggris atau 10,9 juta orang menunggak tagihan.

Jejak pendapat yang dijalankan badan amal Inggris tersebut dilakukan ke 2.000 orang dewasa Inggris pada Agustus tahun 2022

Angka ini melonjak naik 3 juta atau sekitar 45 persen sejak perhitungan terakhir di Maret pada tahun yang sama.

Bukan hanya itu, berdasarkan survei, terdapat 5,6 juta warga rela tak makan dalam tiga bulan terakhir sebagai akibat dari krisis Inggris ini.

Survei juga mengungkap fakta lain bahwa hampir 8 juta orang telah menjual barang pribadi atau rumah tangga untuk membantu menutupi tagihan.

“Banyak rumah tangga sudah menghadapi pilihan yang tidak mungkin, seperti memasak makanan mana yang harus dilewati hanya untuk menyalakan lampu,” kata Kepala Eksekutif Money Advice Trust.

Jaminan pemerintah PM Baru Inggris, Elizabeth Truss, yang membatasi kenaikan harga energi memang meredakan ketakutan akan kenaikan tagihan di masa depan, tetapi bagi jutaan warga Inggris hal tersebut tidak sepenuhnya terjadi.

Badan amal Inggris itu meminta pemerintah untuk menggunakan anggaran semaksimal mungkin untuk memberikan dukungan yang ditargetkan bagi mereka yang berpenghasilan terendah.

Money Advice Trust pun mengatakan rumah tangga memiliki sedikit atau tidak ada ruang gerak yang tersisa dalam anggaran mereka untuk mengatasi kenaikan harga.

Sebanyak 41 persen telah memotong semua pengeluaran yang tidak penting, naik tujuh poin persentase dari jajak pendapat Maret.

Badan amal itu menegaskan penelitian menunjukkan bahwa kenaikan harga energi yang tinggi telah menjadi tidak terjangkau bagi jutaan orang.

Di mana sekitar 10,7 juta telah melihat tagihan energi mereka naik menjadi 100 pound atau lebih sebulan sejak April 2022.

Sementara itu, kenaikan biaya hidup juga membuat ramai wanita Inggris memilih bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK) sejak awal Juni.

Mengutip data English Collective of Prostitution, jumlah perempuan yang masuk dalam bisnis prostitusi meningkat 1/3 angka biasanya karena biaya hidup yang tinggi.

“Krisis biaya hidup sekarang mendorong wanita menjadi pekerja seks dengan berbagai cara. Apakah itu di jalan, di tempat atau online,” kata Juru Bicara English Collective of Prostitution Niki Adams.

“Secara keseluruhan apa yang kami lihat adalah orang-orang datang ke pekerjaan itu dari tempat yang putus asa,” tambah Adams.

Ia pun memberikan contoh nyatanya seperti seorang ibu dengan empat anak, kini menjadi PSK pasca kehilangan uang dan tak masuk salah satu penerima bantuan tunai di Inggris yakni Universal Credit.

“Dia mulai melakukannya beberapa malam dalam seminggu di jalanan. Ini cukup untuk membayar setiap tagihan,” kata Adams.

Tak hanya Adams, CEO lembaga pendukung pekerja seks MASH, Annie Emery, juga mengakui hal serupa.

CEO itu mengatakan bahwa lebih banyak perempuan yang menghubunginya untuk menjadi PSK demi bisa hidup dan mendapatkan tempat tinggal.

Menurutnya, pandemi Covid-19 memang memperburuk kehidupan perempuan yang sudah berada dalam situasi sulit, ditambah perang Rusia-Ukraina yang membuat harga energi dan pangan meroket.

“Saat Covid-19 melanda, kami melihat kenaikan angka perempuan yang kehilangan pemasukan mereka hanya dalam waktu semalam, membutuhkan paket pangan darurat, yang diusir dari tempat tinggalnya, atau tak dapat melakukan isolasi,” kata Emery.

Ia juga mengatakan kenaikan biaya hidup di Inggris membuat beberapa kelompok dalam situasi sulit seperti pengasuh anak tak dibayar dan pekerja dengan kontrak nol/jam berada dalam situasi terjepit.

“MASH berdiri selama 30 tahun dan kami khawatir kami mulai kembali berhubungan dengan perempuan yang sebenarnya sudah lepas dari bidang pekerja seks bertahun-tahun lalu,” katanya.

“Jelas bahwa kesulitan finansial mereka membuat perempuan memiliki opsi yang terbatas,” tutup Emery.***

Harry Maguire Kerap Jadi Bahan Meme, “Salahkan Man United” Ujar Legenda Juventus Chiellini

JOURNALPOS – Legenda Juventus yang saat ini memperkuat LA Galaxy, Giorgio Chiellini, menyebut Manchester United punya andil di balik hujatan yang kerap diterima oleh Harry Maguire.

Tak bisa dimungkiri bahwa Harry Maguire merupakan pemain Manchester United yang saat ini paling sering mendapat kecaman dari berbagai pihak.

Harry Maguire dikritik lantaran performanya tak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan Man United saat memboyongnya dari Leicester City pada musim panas 2019.

Dibeli dengan harga 80 juta pounds atau sekitar Rp1,3 triliun, bek timnas Inggris tersebut justru tak becus dalam mengawal lini belakang Man United.

Selain itu, Maguire juga kerap melakukan blunder fatal yang merugikan timnya saat berada di lapangan hijau.

Hal itu membuat Maguire sang kapten Setan Merah tersebut kerap dijadikan bahan meme atau olok-olok di media sosial.

Berbicara menjelang laga UEFA Nations League, timnas Italia vs timnas Inggris, Giorgio Chiellini mengaku kasihan dengan situasi yang dialami Maguire.

Chiellini, yang pernah berseragam Juventus selama 17 musim, beranggapan bahwa pemain belakang berusia 29 tahun itu kerap dikecam karena Man United membelinya dengan harga yang kelewat mahal.

Menurut Chiellini, hal itu menyebabkan ekpektasi publik terhadap Maguire menjadi sangat tinggi.

Chiellini, yang menjadi kapten saat Italia menjuarai EURO 2020 menilai Maguire sebenarnya adalah pemain bagus.

Hal itu dibuktikan dengan dipanggilnya Maguire ke timnas Inggris untuk dua laga UEFA Nations League 2022-2023.

“Saya sedih dengan situasi Maguire karena dia sebenarnya adalah pemain yang cukup bagus. Mereka terlalu berharap lebih dari dia,” kata Chiellini.

“Hanya karena mereka membayar 80 juta pounds untuknya, dia harus menjadi yang terbaik di dunia setiap pertandingan? Hal itu tidak benar. Nilai pasar tergantung pada banyak aspek yang tidak dapat Anda kendalikan,” tambah Chiellini.

Chiellini menambahkan bahwa Maguire mungkin bukan Rio Ferdinand, tetapi dia pemain yang cukup bagus.

Dengan situasi seperti ini terhadap Maguire, lanjut Chiellini, tidak membantu Inggris untuk melakukan yang terbaik.

“Jika Anda ingin memenangi Piala Dunia, maka tidak mungkin melakukannya dengan beberapa masalah pada pemain kunci. Pastinya Maguire adalah salah satu pemain kunci di tim,” tandas Chiellini.***

Giorgio Chiellini: Harry Maguire Pemain Kunci Timnas Inggris di Piala Dunia 2022

JOURNALPOS – Mantan bek Timnas Italia, Giorgio Chiellini, memuji Harry Maguire sebagai satu di antara bek berkualitas di dunia.

Giorgio Chiellini pun sangat yakin, Maguire adalah pemain kunci Timnas Inggris pada Piala Dunia 2022.

Performa pemain berusia 29 tahun di Manchester United tersebut, menurut Giorgio Chiellini kerap mendapat sorotan.

Harry Maguire disebut menjadi biang kerok rapuhnya lini pertahanan Manchester United dalam dua musim terakhir.

Alhasil, dia menjadi sasaran kritikan pendukung Tim Setan Merah, julukan Manchester United.

Beragam uneg-uneg diluapkan fans MU di dunia maya terkait buruknya penampilan Maguire.

Tak hanya itu, dia juga kehilangan posisinya di tim inti Manchester United pada awal musim 2022/2023.

Maguire sempat bermain selama 90menit dalam dua laga awal Premier League.

Namun, setelah laga melawan Brentford, Harry Maguire belum pernah masuk starting XI Manchester United.

Dia kalah bersaing dengan duet Lisandro Martinez dan Raphael Varane yang menjadi andalan di jantung pertahanan MU.

Meski terus dihujani kritikan dan hujatan, Harry Maguire tetap mendapat dukungan, satu di antaranya datang dari Giorgio Chiellini.

“Saya sedih dengan situasi Maguire karena dia adalah pemain yang bagus. Manchester United menuntut terlalu banyak darinya,” ujar Chiellini.

“Dia dan John Stones adalah duet yang bagus. Oke, Maguire mungkin bukan Rio Ferdinand tetapi dia cukup bagus,” sambungnya.

Meski tampil melempem, Harry Maguire tetap mendapat kepercayaan dari pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate.

Menurut Giorgio Chiellini, Maguire merupakan satu di antara pemain kunci Tim Tiga Singa di Piala Dunia 2022.

“Dengan situasi ini, itu tidak membantu Timnas Inggris untuk melakukan yang terbaik. Jika Anda ingin memenangkan Piala Dunia, tidak mungkin melakukannya dengan beberapa masalah pada pemain kunci,” ucap Chiellini.

“Yang pasti Maguire adalah salah satu pemain kunci Inggris. Pemain Inggris benar-benar ditekan oleh semua media dan penggemar, jadi itu tidak mudah,” tandasnya.***

Chelsea Banting Harga Transfer Hakim Ziyech, AC Milan Berminat

JOURNALPOS – Chelsea salah satu klub sepakbola raksasa di Inggris dikabarkan akan memangkas harga transfer untuk Hakim Ziyech.

Menurut laporan The Daily Mail, Kamis (28/7/2022), Hakim Ziyech dapat meninggalkan Chelsea hanya dengan 8,4 juta poundsterling pada musim panas ini.

Manajer The Blues (julukan untuk klub sepakbola Chelsea), Thomas Tuchel ingin Hakim Ziyech sebagai pemain sayap itu keluar dengan segala cara, termasuk dalam kerugian besar.

Chelsea siap untuk menerima kerugian karena mereka sebelumnya membayar 35 juta poundsterling kepada Ajax untuk Ziyech pada tahun 2020.

Klub sepakbola lain yakni AC Milan memimpin perlombaan untuk meminang Ziyech, tetapi dia harus menerima pemotongan gaji untuk mewujudkannya.

Ziyech kabarnya juga ngotot meninggalkan Chelsea dan bergabung dengan AC Milan pada musim panas ini.

Pemain berusia 29 tahun itu telah menghabiskan dua tahun terakhir di Stamford Bridge sejak pindah dari Ajax senilai 36 juta poundsterling.

Ziyech terus berjuang untuk mendapatkan tempat reguler di starting line-up skuad Thomas Tuchel tersebut. Namun, Ziyech tidak yakin dengan masa depannya di Chelsea.

Laporan itu mengklaim bahwa tidak mungkin baginya untuk menyembuhkan keretakan dengan Thomas Tuchel selama dia berada di The Blues.

Sementara AC Milan dikabarkan sudah menyatakan minat untuk mengontrak Ziyech.

Milan disebut-sebut telah membuka kembali pembicaraan dengan Chelsea untuk membahas ketersediaan sang pemain tersebut.

Menurut Calciomercato, kepala Milan, Paolo Maldini dan Ricky Massara jatuh cinta dengan Ziyech, dan mereka menegaskan kembali minat pada playmaker itu.

Dari laporan itu menambahkan bahwa Ziyech menyadari minat Milan tentang bakatnya di lapangan hijau.

Pemain Maroko itu sekarang sedang bersiap untuk menyelesaikan kepindahan permanen ke San Siro.

Sejak bergabung di Chelsea, Ziyech hanya menjadi starter 27 kali dari 46 penampilan di Liga Inggris, termasuk 14 laga musim lalu. Dia hanya berkontribusi enam gol dan enam assist.

Pemain asal Maroko itu mencetak total 14 gol dalam 83 pertandingan di semua turnamen untuk The Blues.

Ziyech sudah dikaitkan dengan AC Milan sejak awal musim panas ini sebelum isu bursa transfer tentang dirinya merebak di media Inggris.***

Chelsea Lebih Memilih Jules Kounde Ketimbang Kimbempe di Bursa Transfer Musim Panas, Hutton: Harusnya Kimpembe

JOURNALPOS – Klub sepakbola raksasa Inggris Chelsea dalam situasi yang cukup terdesak di bursa transfer musim panas 2022.

Beberapa pemain bidikan Chelsea gagal direkrut, pemain yang sudah dilepas pun belum diganti dengan pembelian baru.

Chelsea memang terlambat memasuki bursa transfer karena harus terlebih dahulu membereskan persoalan internal. Akibatnya, pemain-pemain yang dibidik sudah lebih dahulu didekati klub lain.

Situasi ini sangat dirasakan Chelsea, ketika klub raksasa Inggris dengan julukan The Blues ini dalam pemburuan Raphinha dan Jules Kounde.

Kasus kedua pemain itu serupa, Chelsea sudah sepakat dengan klub penjual, tapi si pemain memilih pindah ke klub lain, yaitu Barcelona.

Persoalannya adalah sang pelatih The Blues, Tuchel perlu memperkuat beberapa posisi pemain di lapangan hijau, khususnya lini belakang.

Mereka juga telah kehilangan Christensen dan Rudiger bersamaan musim panas ini, sehingga membuat lini belakang The Blues rapuh.

Sementara Jules Kounde yang sudah dalam incaran Chelsea sejak musim lalu, lebih memilih bergabung dengan Barcelona.

Awalnya Tuchel menginginkan Kounde untuk menambal lubang di lini belakang, tapi ternyata si pemain tidak tertarik.

Namun, musim liga akan segera dimulai, dan Chelsea harus bergerak cepat dengan berbagai pilihan pemain yang ada di bursa transfer.

Situasi Chelsea ini pun diamati oleh analis Premier League, Alan Hutton. Menurutnya, Chelsea harus segera mendatangkan bek tengah baru dan dia menyarankan nama Presnel Kimpembe dari PSG.

“Dia (Kimpembe) bisa bermain dalam formasi tiga bek dan memang begitulah gaya main Chelsea. Saya kira Tuchel sudah mengenal dia dengan baik, dia pernah membimbingnya,” ujar Hutton di Football Insider.

“Selalu membantu ketika Anda sudah saling mengenal dan ketika si pemain baru sudah tahu apa gaya main Anda,” tambahnya.

Hutton menandaskan, sebenarnya Chelsea sudah coba mengatasi masalah di lini belakang dengan merekrut Kalidou Koulibaly dari Napoli.

Namun, masalah kemudian muncul karena terdapat dua bek yang pergi dan seharusnya Chelsea butuh satu pembelian lagi.

“Menurut saya, mereka butuh opsi di lini belakang. Rudiger sudah pergi, Christensen sudah pergi. Ada dua ruang kosong, mereka coba mengisinya,” sambung Hutton.

“Mereka sedang membangun tim untuk menjuarai liga. Untuk melakukan itu, Anda perlu mendapatkan pemain-pemain di level yang lebih tinggi daripada pemain sebelumnya,” tandasnya.

Usaha Chelsea untuk memboyong Kimpembe tidaklah mudah. Laporan terbaru dari Le10sport menyebut, Kimpembe telah menyatakan tidak tertarik untuk mencari peruntungan di klub baru pada musim panas.

Didikan akademi PSG itu bertekad menunjukkan kemampuannya pada pelatih baru Christophe Galtier.

Kimpembe juga masih bahagia berada di Paris dan tidak sedikitpun ada keinginan untuk keluar di musim panas, apalagi kontraknya masih tersisa dua tahun atau sampai 2024.

Dalam dua musim terakhir saja, Kimpembe masih mencatatkan lebih dari 2000 menit bermain khusus di Liga Prancis.

Hal yang sangat wajar baginya untuk tetap percaya diri menyambut musim baru di klub yang sama.

Chelsea baru saja ditikung Barcelona dalam perburuan Jules Kounde. Bek asal klub Sevilla itu segera berkostum Barcelona di bursa transfer musim panas 2022 ini.

Barcelona telah mencapai kesepakatan untuk mendatangkan bek Jules Kounde dari Sevilla dengan biaya awal 50 juta euro plus tambahan dan akan menandatangani kontrak selama empat tahun ke depan di Blaugrana.

Kounde sebenarnya sudah dalam incaran Chelsea, bahkan sejak musim panas lalu. Namun pada akhirnya lebih memilih pindah ke Camp Nou.

Hal ini lantaran Xavi secara khusus meminta Barcelona mendekati Kounde untuk memperkuat pertahanan yang juga telah menyambut kedatangan bek Chelsea, Andreas Christensen secara gratis.***

Cristiano Ronaldo Bakal Hengkang dari Manchester United, MU Mesti Banyak Belajar dari Jurgen Klopp

JOURNALPOS – Cristiano Ronaldo dikabarkan bakal hengkang dari klub sepakbola raksasa Inggris, Manchester United (MU).

Keberadaan Cristiano Ronaldo di Manchester United masih menjadi tarik ulur di klub yang bermarkas di Old Trafford, Inggris itu.

Manchester United (MU) dan Erik ten Hag mestinya bisa belajar dari bagaimana manajer Liverpool, Jurgen Klopp, meng-handle pemain-pemainnya.

Tarik ulur seputar keberadaan Cristiano Ronaldo di Manchester United membuat Sir Alex Ferguson sampai turun gunung untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Sir Alex Ferguson ‘disewa’ MU untuk meyakinkan Cristiano Ronaldo agar tetap bertahan di klub tersebut.

Sementara Cristiano Ronaldo mantap meninggalkan Old Trafford karena tidak diikutsertakan bermain di Liga Champions musim ini.

Cristiano Ronaldo dilaporkan tetap ingin meninggalkan MU, namun hingga kini belum ada tim yang bersedia menampungnya.

Apa yang dialami oleh Cristiano Ronaldo di Manchester United sebetulnya sesuatu yang wajar dalam dunia lapangan hijau.

Manajer Liverpool, Jurgen Klopp tahu betul bagaimana mengatasi situasi demikian seperti yang dialami Manchester United itu.

Klopp mengatakan telah kehilangan banyak bintang di Liverpool meski berstatus pemain inti seperti Philippe Coutinho, Georginio Wijnaldum, hingga Divock Origi adalah contohnya.

Ketiga pemain tersebut juga ngotot ingin meninggalkan Liverpool, dan Klopp tidak mau menahan dan mempersilahkannya pergi.

Sadio Mane adalah kasus terkini yang dihadapi oleh Jurgen Klopp, meski sang winger merupakan pemain penting di Liverpool, ia rela melepasnya tanpa bumbu-bumbu drama.

Jurgen Klopp memiliki prinsip ogah menahan kepergian pemain yang sudah tidak berhasrat bermain untuknya.

Selain pemain-pemain tersebut, pemain lainnya yaitu Mane pun ikut pindah dari Liverpool ke Bayern Munchen.

“Sadio memberi tahu saya dan agennya memberi tahu saya bahwa dia mencari tantangan baru,” kata Klopp kepada Viaplay Football.

“Kemudian Anda mengatakan ‘terima kasih’ dengan rasa hormat terbesar yang pernah ada, saya tidak bisa lebih menghormati Sadio, pemain seperti apa dia dan saya berharap yang terbaik untuknya. Dan dia akan bermain untuk waktu yang lama, dia bisa bermain sampai 38 atau 39 tahun, itu benar-benar gila,” tambahnya.

Manajer Manchester United Erik Ten Hag sepertinya ingin mempertahankan Ronaldo di luar keinginannya.

Tetapi hal itu dapat menciptakan lebih banyak ketidakharmonisan antara Ronaldo dan MU di Old Trafford jika dibiarkan.

Padahal Ten Hag jelas ingin memberikan perubahan di MU. Namun, ada tekanan dari manajemen klub kepada Ten Hag agar Ronaldo bisa dipertahankan, dan di sinilah letak masalahnya.

Membiarkan Ronaldo pergi akan menjadi pukulan bagi MU, tetapi juga akan mengosongkan ruang di starting XI untuk pemain yang bermain dengan totalitas dan penuh pembuktian diri tersebut.***