Arsip Tag: Korean Pop

8 Fakta Unik Tentang Dunia K-Pop yang Mungkin Belum Anda Ketahui

JOURNALPOS – Dunia K-Pop, atau musik pop Korea, telah menjadi fenomena global yang merajalela, merangkul jutaan penggemar di seluruh dunia.

Dari melodi adiktif hingga koreografi yang sempurna, dari penampilan visual yang memukau hingga interaksi aktif dengan penggemar, K-Pop memiliki formula unik yang memikat.

Namun, di balik gemerlapnya panggung dan popularitas yang luar biasa, terdapat sejumlah fakta menarik dan unik yang mungkin belum diketahui banyak orang.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa aspek tersembunyi dari dunia K-Pop yang menakjubkan ini.

1. Sistem “Trainee” yang Ketat dan Kompetitif
Mungkin salah satu aspek yang paling terkenal, namun tetap krusial untuk dipahami, adalah sistem “trainee” yang melelahkan. Calon idola K-Pop, seringkali dimulai sejak usia remaja, menghabiskan bertahun-tahun dalam pelatihan intensif yang mencakup:

– Vokal: Pelatihan vokal yang mendalam untuk mencapai rentang vokal yang luas dan kemampuan untuk bernyanyi secara konsisten, bahkan saat menari.

– Tari: Koreografi yang rumit dan menuntut, membutuhkan jam latihan setiap hari untuk mencapai kesempurnaan sinkronisasi dan energi yang optimal.

– Rapping: Pelatihan rapping untuk mengembangkan kemampuan rima, ritme, dan penyampaian pesan yang efektif.

– Bahasa Asing: Kemampuan berbicara dalam berbagai bahasa, seperti Inggris, Jepang, atau Mandarin, penting untuk memperluas jangkauan internasional.

– Akting: Pelatihan akting untuk mempersiapkan penampilan di video musik, drama, dan acara televisi.

– Kepribadian dan Etika: Pelatihan tentang sopan santun, interaksi media, dan perilaku yang diharapkan dari seorang idola, termasuk bagaimana menghadapi paparazzi dan menjaga citra publik.

Durasi pelatihan bisa bervariasi, mulai dari beberapa bulan hingga bertahun-tahun, dan tingkat persaingannya sangat ketat. Hanya sebagian kecil dari para trainee yang akhirnya debut menjadi idol atau member grup. Sistem ini sering dikritik karena tekanan mental dan fisik yang luar biasa, namun di sisi lain, menghasilkan idola dengan kemampuan yang sangat terasah dan profesional.

2. Konsep “Debut” dan “Comeback” yang Berbeda
Dalam dunia K-Pop, “debut” merujuk pada peluncuran resmi sebuah grup atau solois ke industri musik. Namun, berbeda dengan industri musik Barat, idol K-Pop tidak hanya merilis album sekali saja. Mereka secara berkala melakukan “comeback,” yang melibatkan perilisan album baru atau single, disertai dengan konsep visual, musik, dan koreografi yang baru.

Setiap comeback adalah kesempatan bagi idol atau member grup untuk menunjukkan perkembangan mereka, menarik penggemar baru, dan mempertahankan popularitas mereka. Agensi hiburan sering kali menginvestasikan sumber daya yang signifikan dalam setiap comeback, termasuk produksi musik berkualitas tinggi, pembuatan video musik yang sinematik, dan promosi yang ekstensif.

3. “Fandom” yang Terorganisir dan Aktif
Fandom K-Pop dikenal karena dedikasi dan organisasinya yang luar biasa. Mereka bukan sekadar penggemar biasa; mereka adalah komunitas yang kuat dan terorganisir yang mendukung idola mereka dalam berbagai cara:

– Streaming Musik: Fandom K-Pop secara aktif melakukan streaming musik idola mereka di berbagai platform untuk meningkatkan tangga lagu dan popularitas.

– Pembelian Album: Mereka membeli album fisik dan digital dalam jumlah besar untuk mendukung penjualan dan pencapaian rekor.

– Voting: Mereka berpartisipasi aktif dalam voting di berbagai acara musik dan penghargaan untuk membantu idola mereka memenangkan trofi.

– Donasi: Mereka mengumpulkan dana untuk mendukung proyek amal atas nama idola mereka.

– Promosi: Mereka mempromosikan idola mereka secara online dan offline melalui media sosial, forum, dan acara komunitas.

Kekuatan dan dedikasi fandom K-Pop sangat penting bagi kesuksesan sebuah grup atau solois. Mereka adalah mesin penggerak yang membantu idola mereka mencapai popularitas dan pengakuan global.

4. Pentingnya “Visual” dan Konsep
Penampilan visual memainkan peran penting dalam dunia K-Pop. Agensi hiburan berinvestasi besar-besaran dalam grooming, makeup, dan fashion idola mereka untuk menciptakan citra yang menarik dan memikat. Selain itu, konsep visual, yang mencakup tema, gaya, dan estetika yang digunakan dalam setiap comeback, juga sangat penting.

Konsep visual dapat berkisar dari imut dan ceria hingga seksi dan misterius, dan idol K-Pop sering kali bereksperimen dengan berbagai konsep untuk menemukan yang paling sesuai dengan mereka dan menarik perhatian penggemar. Konsep visual yang kuat dan unik dapat membantu sebuah grup atau solois menonjol di antara banyak idol atau member K-Pop lainnya.

5. Kontroversi dan Tekanan yang Tinggi
Meskipun terlihat glamor, kehidupan seorang idol K-Pop penuh dengan tekanan dan kontroversi. Mereka sering kali menghadapi:

– Pengawasan Publik yang Ketat: Setiap tindakan dan perkataan mereka diawasi dengan cermat oleh publik dan media, dan kesalahan kecil pun dapat menjadi skandal besar.

– Privasi yang Terbatas: Idol K-Pop sering kali kehilangan privasi mereka karena penggemar dan paparazzi yang terus-menerus mengikuti mereka.

– Tekanan untuk Sempurna: Mereka dituntut untuk selalu tampil sempurna, baik secara fisik maupun dalam hal kemampuan dan kepribadian mereka.

– Kontrak yang Mengikat: Mereka sering kali terikat oleh kontrak yang panjang dan mengikat dengan agensi hiburan mereka, yang dapat membatasi kebebasan mereka.

– Masalah Kesehatan Mental: Tekanan yang luar biasa dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan makan.

Diketahui, beberapa idol K-Pop telah meninggal dunia karena bunuh diri, yang menyoroti tekanan dan kesulitan yang dihadapi oleh para idol atau member. Penting untuk diingat bahwa di balik persona yang glamor, idol K-Pop adalah manusia biasa yang rentan terhadap masalah dan kesulitan.

6. Keterlibatan dalam Penulisan Lagu dan Produksi
Meskipun tidak selalu terjadi, semakin banyak idol atau member K-Pop yang terlibat langsung dalam penulisan lagu dan produksi musik mereka. Ini menunjukkan evolusi dalam industri ini, di mana idola tidak hanya berperan sebagai “wajah” tetapi juga sebagai seniman yang memiliki kontrol kreatif atas karya mereka. Contohnya termasuk:

– G-Dragon (BIGBANG): Terkenal karena kemampuan produksinya yang luar biasa dan penulisan lagu yang ikonik.

– RM dan Suga (BTS): Kedua anggota BTS ini aktif terlibat dalam penulisan lagu dan produksi album grup mereka.

– IU: Seorang solois yang menulis dan memproduksi sebagian besar lagunya sendiri.

– Ahyeon dan Asa (BABYMONSTER): Idol grup paling populer di tahun 2025 besutan agensi YG Entertainment.

Keterlibatan ini memungkinkan idol atau member untuk mengekspresikan identitas artistik mereka dengan lebih mendalam dan menciptakan musik yang lebih personal dan bermakna.

7. “Skinship” dan Budaya Persahabatan yang Unik
“Skinship” (kontak fisik non-romantis) adalah hal yang umum dalam budaya Korea, termasuk dalam interaksi antar idol K-Pop. Ini termasuk memeluk, berpegangan tangan, atau bersandar satu sama lain. Ini sering dipandang sebagai cara untuk menunjukkan keakraban dan persahabatan, dan tidak selalu memiliki konotasi romantis.

Namun, penting untuk diingat bahwa interpretasi “skinship” dapat berbeda-beda tergantung pada budaya dan perspektif individu. Beberapa penggemar mungkin menganggapnya menggemaskan dan mendukung, sementara yang lain mungkin merasa tidak nyaman atau menganggapnya sebagai bentuk “fanservice” yang berlebihan.

8. Pengaruh Budaya Lain dan Globalisasi
K-Pop telah berkembang pesat dan mengadopsi elemen-elemen dari berbagai budaya di seluruh dunia. Musik, fashion, dan tarian K-Pop sering kali terinspirasi oleh tren dan gaya global. Hal ini membantu K-Pop menjangkau audiens yang lebih luas dan menjadi fenomena global.

Sebaliknya, K-Pop juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap budaya populer di seluruh dunia. Musik, fashion, dan tarian K-Pop telah diadopsi oleh banyak orang di berbagai negara, dan K-Pop telah menjadi kekuatan pendorong di balik penyebaran budaya K-Wave (Korean Wave) ke seluruh dunia.

Dunia K-Pop adalah lanskap yang kompleks, dinamis, dan terus berkembang. Dibalik gemerlapnya dunia K-Pop, terdapat kerja keras, bakat, dan dedikasi para idol, serta kekuatan fandom yang luar biasa yang terus memikat hati jutaan orang di seluruh dunia.***

Sisi Gelap Dunia K-Pop: 5 Fakta Mengejutkan yang Perlu Anda Ketahui

JOURNALPOS – Industri musik Korea Selatan, atau yang lebih dikenal dengan dunia K-Pop, telah mendominasi panggung hiburan global selama lebih dari satu dekade.

Dengan lagu-lagu catchy, koreografi yang kompleks, visual yang menawan, dan penggemar yang fanatik, K-Pop telah berhasil menembus batasan budaya dan bahasa.

Namun, di balik gemerlap dan kesuksesan yang tampak, terdapat realitas yang seringkali tersembunyi dari pandangan publik tentang sisi kelam dunia K-Pop.

Melansir dari BBC, berikut beberapa fakta mengejutkan tentang dunia K-Pop yang mungkin belum Anda ketahui, memberikan perspektif yang lebih mendalam dan kompleks tentang industri yang dinamis ini.

1. Sistem Kontrak yang Ketat dan Mengikat
Salah satu fakta paling terkenal dan kontroversial tentang K-Pop adalah sistem kontrak eksklusif yang mengikat para idola dengan agensi mereka.

Kontrak ini seringkali sangat panjang, bisa mencapai 7 tahun atau lebih, dan mencakup berbagai aspek kehidupan sang idola, mulai dari aktivitas promosi, pelatihan, hingga kehidupan pribadi.

– Durasi yang Panjang: Durasi kontrak yang panjang memberikan agensi kendali signifikan atas karir idola mereka. Ini memungkinkan agensi untuk berinvestasi secara signifikan dalam pelatihan dan pengembangan idola, tetapi juga berarti bahwa idola terikat secara hukum untuk mematuhi ketentuan agensi selama periode tersebut.

– Pembagian Keuntungan yang Tidak Seimbang: Seringkali, pembagian keuntungan antara agensi dan idola sangat tidak seimbang, terutama pada awal karir. Agensi biasanya memotong sebagian besar pendapatan untuk menutupi biaya pelatihan, produksi, dan promosi. Akibatnya, banyak idola yang bekerja keras selama bertahun-tahun hanya menerima sedikit atau bahkan tidak menerima bayaran sama sekali.

– Pembatasan Gaya Hidup: Kontrak sering kali mencakup pembatasan ketat pada kehidupan pribadi idola, termasuk larangan berkencan, minum alkohol, merokok, atau bahkan bersosialisasi dengan teman-teman di luar industri. Pembatasan ini bertujuan untuk menjaga citra publik idola dan memastikan bahwa mereka tetap fokus pada karir mereka.

– Hukuman atas Pelanggaran Kontrak: Pelanggaran kontrak dapat mengakibatkan hukuman yang berat, termasuk denda yang besar, penangguhan aktivitas, atau bahkan pemutusan kontrak. Hal ini dapat menghancurkan karir seorang idola dan membuat mereka kesulitan untuk mencari pekerjaan di industri hiburan.

2. Tekanan Ekstrem untuk Mempertahankan Penampilan
Industri K-Pop dikenal dengan penekanannya pada penampilan fisik. Idola K-Pop diharapkan untuk selalu tampil sempurna, dengan kulit yang mulus, tubuh yang ramping, dan fitur wajah yang proporsional. Tekanan ini mendorong banyak idola untuk menjalani diet ketat, olahraga yang intens, dan bahkan operasi plastik.

– Standar Kecantikan yang Tidak Realistis: Standar kecantikan di Korea Selatan sangat tinggi, dan idola K-Pop diharapkan untuk memenuhi standar tersebut. Hal ini dapat menyebabkan tekanan yang besar bagi para idola untuk mengubah penampilan mereka agar sesuai dengan harapan publik.

– Diet Ekstrem: Banyak idola K-Pop mengikuti diet ekstrem untuk menurunkan berat badan dengan cepat. Diet ini sering kali tidak sehat dan dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.

– Operasi Plastik: Operasi plastik sangat umum di kalangan idola K-Pop. Beberapa idola secara terbuka mengakui bahwa mereka telah menjalani operasi plastik, sementara yang lain memilih untuk merahasiakannya. Tekanan untuk tampil sempurna dapat mendorong para idola untuk merasa bahwa mereka harus menjalani operasi plastik untuk sukses di industri.

– Efek Psikologis: Tekanan untuk mempertahankan penampilan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental para idola. Mereka mungkin mengalami kecemasan, depresi, dan masalah citra tubuh.

3. Persaingan yang Ketat dan Kejam
Industri K-Pop sangat kompetitif, dengan ribuan trainee yang berjuang untuk debut. Hanya sebagian kecil dari trainee ini yang berhasil debut, dan bahkan mereka yang berhasil debut pun harus berjuang keras untuk mempertahankan popularitas mereka.

– Pelatihan yang Intensif: Trainee K-Pop menjalani pelatihan yang intensif selama bertahun-tahun, belajar menyanyi, menari, rap, akting, dan bahasa asing. Mereka juga belajar tentang etiket, kepribadian, dan cara berinteraksi dengan penggemar.

– Evaluasi yang Konstan: Trainee dievaluasi secara berkala oleh agensi mereka, dan hanya mereka yang menunjukkan potensi terbesar yang diizinkan untuk melanjutkan pelatihan.

– Debut yang Sulit: Bahkan setelah bertahun-tahun pelatihan, tidak ada jaminan bahwa seorang trainee akan debut. Agensi hanya mendebutkan kelompok yang menurut mereka memiliki peluang terbaik untuk sukses.

– Popularitas yang Fluktuatif: Setelah debut, idola K-Pop harus terus bekerja keras untuk mempertahankan popularitas mereka. Industri ini sangat dinamis, dan selera publik dapat berubah dengan cepat.

4. Masalah Kesehatan Mental yang Meningkat
Tekanan ekstrem untuk mempertahankan penampilan, persaingan yang ketat, dan kurangnya privasi dapat berdampak negatif pada kesehatan mental para idola K-Pop. Sayangnya, masalah kesehatan mental seringkali diabaikan atau bahkan distigmatisasi di industri.

– Kurangnya Dukungan: Idol K-Pop seringkali tidak memiliki dukungan yang memadai untuk mengatasi masalah kesehatan mental mereka. Agensi mungkin fokus pada karir idola daripada kesejahteraan mereka.

– Stigma: Terdapat stigma seputar masalah kesehatan mental di Korea Selatan. Idola mungkin takut untuk mencari bantuan karena takut akan dicap sebagai lemah atau tidak profesional.

– Kasus Bunuh Diri: Tragisnya, ada beberapa kasus bunuh diri di kalangan idola K-Pop yang telah menyoroti masalah kesehatan mental di industri ini. Kasus-kasus ini telah mendorong beberapa orang untuk menyerukan perubahan dalam cara agensi memperlakukan artis mereka.

5. Kurangnya Privasi dan Obsesi Penggemar
Idol K-Pop memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki privasi. Mereka terus-menerus difoto dan direkam oleh penggemar, dan kehidupan pribadi mereka seringkali menjadi konsumsi publik.

Beberapa penggemar, yang dikenal sebagai “sasaeng,” bahkan akan melakukan tindakan ekstrem untuk mendekati idola mereka, seperti membuntuti mereka, masuk ke rumah mereka, atau mengirimkan hadiah yang tidak pantas.

– Tekanan Konstan: Tekanan konstan untuk selalu tampil sempurna dan selalu menyenangkan penggemar dapat sangat melelahkan bagi para idol.

– Pelanggaran Privasi: Kurangnya privasi dapat menyebabkan kecemasan, ketakutan, dan perasaan tidak aman bagi para idol.

– Tindakan Ekstrem Sasaeng: Tindakan ekstrem sasaeng dapat membahayakan keselamatan dan kesejahteraan para idol.

Dunia K-Pop adalah industri yang kompleks dan multifaset dengan banyak fakta yang mengejutkan. Di balik gemerlap dan kesuksesan yang tampak, terdapat realitas yang seringkali sulit dan menantang bagi para idola.

Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa K-Pop telah mendominasi di berbagai belahan penjuru dunia sebagai kekuatan budaya yang besar, dan terus berkembang yang mampu memberikan ruang dari generasi ke generasi.***

14 Istilah Dunia K-Pop yang Wajib Diketahui KPop Lovers Pemula

JOURNALPOS – Dunia K-Pop atau Korean Pop, dengan segala gemerlap dan dinamikanya, telah merebut hati jutaan penggemar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Gelombang K-Pop ini bukan hanya tentang musik dan penampilan yang memukau, tetapi juga tentang sebuah ekosistem budaya yang unik dengan bahasa dan istilahnya sendiri.

Bagi KPop lovers pemula, memahami istilah-istilah ini adalah kunci untuk sepenuhnya menyelami dan menikmati pengalaman menjadi bagian dari komunitas fandom yang besar dan aktif.

Berikut 14 istilah penting dalam dunia K-Pop yang wajib diketahui oleh penggemar pemula. Dengan memahami makna dan konteksnya, Anda akan lebih mudah berinteraksi dengan komunitas, mengikuti perkembangan idol favorit, dan menikmati konten K-Pop secara lebih mendalam.

1. Trainee
Istilah “Trainee” merujuk pada individu yang sedang menjalani masa pelatihan intensif di bawah naungan agensi hiburan Korea Selatan. Program pelatihan ini dirancang untuk mengembangkan keterampilan vokal, menari, rap, akting, dan kepribadian yang dibutuhkan untuk menjadi seorang idol K-Pop.

Masa pelatihan bisa berlangsung selama beberapa bulan hingga beberapa tahun, tergantung pada potensi dan dedikasi trainee tersebut.

Selama masa ini, mereka akan mendapatkan bimbingan dari pelatih profesional dan menjalani evaluasi berkala untuk menilai kemajuan mereka. Hanya trainee yang dianggap siap dan memenuhi standar agensi yang akan mendapatkan kesempatan untuk debut sebagai member grup K-Pop.

2. Member
Setelah melalui masa pelatihan yang panjang dan berat, trainee yang berhasil akan didebutkan sebagai “Member” dari sebuah grup K-Pop. Member adalah individu yang tergabung dalam sebuah grup dan secara bersama-sama menampilkan musik, tarian, dan konten hiburan lainnya.

Setiap member memiliki peran dan keahlian yang berbeda-beda, yang saling melengkapi untuk menciptakan harmoni dan sinergi di dalam grup. Ada member yang fokus pada vokal, menari, rap, atau bahkan berperan sebagai visual grup. Keberhasilan sebuah grup K-Pop sangat bergantung pada kekompakan dan kerja sama antar member.

3. Idol
“Idol” adalah istilah yang digunakan untuk menyebut artis K-Pop, baik individu maupun member grup. Mereka tidak hanya penyanyi dan penari, tetapi juga sosok publik yang dikagumi dan diidolakan oleh para penggemar.

Seorang Idol diharapkan memiliki bakat yang luar biasa, penampilan yang menarik, kepribadian yang ramah, dan kemampuan untuk berinteraksi dengan penggemar. Mereka dituntut untuk selalu menjaga citra positif dan menjadi panutan bagi para penggemar. Menjadi seorang Idol membutuhkan disiplin tinggi dan dedikasi yang besar.

4. Visual
Dalam setiap grup K-Pop, biasanya terdapat satu atau dua member yang dijuluki “Visual.” Member ini dianggap memiliki penampilan paling menarik dan sesuai dengan standar kecantikan Korea. Visual berperan penting dalam menarik perhatian publik dan menjadi representasi visual dari grup tersebut.

Penampilan visual seorang idol tidak hanya dinilai dari kecantikan atau ketampanan fisik, tetapi juga dari karisma, aura, dan kemampuan untuk tampil memukau di atas panggung. Meskipun visual grup memegang peran penting, semua member tetap memiliki daya tarik dan pesona masing-masing.

5. Leader
Setiap grup K-Pop memiliki seorang “Leader” yang berperan sebagai pemimpin dan perwakilan grup. Leader biasanya dipilih berdasarkan pengalaman, kemampuan kepemimpinan, dan kedekatan dengan member lainnya.

Tugas seorang leader antara lain memimpin latihan, memberikan semangat kepada member, menjembatani komunikasi antara grup dan agensi, serta mewakili grup dalam berbagai acara dan wawancara. Seorang leader harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, bijaksana, dan mampu mengambil keputusan yang tepat demi kemajuan grup.

6. Maknae
“Maknae” adalah istilah untuk member termuda dalam sebuah grup K-Pop. Karena posisinya sebagai yang termuda, maknae seringkali diperlakukan dengan istimewa oleh member lainnya. Mereka biasanya memiliki kepribadian yang ceria, polos, dan menggemaskan.

Maknae seringkali menjadi sumber keceriaan dan humor dalam grup. Meskipun termuda, mereka tetap memiliki peran penting dalam grup dan memberikan kontribusi yang berarti. Maknae seringkali menjadi daya tarik tersendiri bagi para penggemar.

7. Fandom
“Fandom” merujuk pada komunitas penggemar dari seorang idol atau grup K-Pop. Fandom adalah kekuatan di balik kesuksesan para idol, karena merekalah yang memberikan dukungan, promosi, dan loyalitas yang tak tergantikan.

Fandom biasanya memiliki nama khusus yang menjadi identitas mereka. Anggota fandom aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, seperti streaming musik, membeli album, memberikan voting dalam ajang penghargaan, dan mengikuti konser atau fanmeeting. Fandom adalah wadah bagi para penggemar untuk saling berbagi kecintaan mereka terhadap idol favorit.

8. Fanchant
“Fanchant” adalah nyanyian atau sorakan yang dilakukan oleh penggemar selama penampilan idol di atas panggung. Fanchant biasanya terdiri dari nama member, lirik lagu yang mudah diingat, atau slogan yang khas.

Fanchant bertujuan untuk memberikan semangat dan dukungan kepada para idol, serta menciptakan suasana yang meriah dan penuh energi. Fanchant yang kompak dan terkoordinasi dapat membuat penampilan idol semakin memukau dan berkesan. mempelajari fanchant adalah salah satu cara untuk menunjukkan dukungan aktif sebagai seorang penggemar.

9. Bias
“Bias” adalah istilah yang digunakan untuk menyebut member grup K-Pop yang paling disukai atau diidolakan oleh seorang penggemar. Seorang penggemar mungkin menyukai semua member grup, tetapi biasanya ada satu member yang memiliki daya tarik khusus dan menjadi biasnya.

Memiliki bias tidak berarti tidak menyukai member lain. Sebaliknya, bias adalah cara untuk menunjukkan apresiasi yang lebih mendalam terhadap member tertentu. Penggemar seringkali mengoleksi merchandise, mengikuti aktivitas, dan memberikan dukungan penuh kepada bias mereka.

10. Hiatus
“Hiatus” adalah istilah yang digunakan ketika seorang idol atau grup K-Pop memutuskan untuk mengambil jeda sementara dari aktivitas mereka. Hiatus biasanya dilakukan karena alasan kesehatan, masalah pribadi, atau untuk fokus pada proyek solo.

Hiatus bisa berlangsung selama beberapa minggu, bulan, atau bahkan tahun, tergantung pada situasi dan kebutuhan idol tersebut. Meskipun hiatus, penggemar tetap setia memberikan dukungan dan menantikan kembalinya idol favorit mereka.

11. Rookie
“Rookie” adalah istilah yang digunakan untuk menyebut grup K-Pop yang baru debut atau masih dalam masa awal karir mereka. Grup rookie biasanya mendapatkan banyak perhatian dari media dan penggemar, karena dianggap sebagai generasi penerus bintang K-Pop.

Grup rookie berlomba-lomba untuk menunjukkan bakat dan kemampuan mereka, serta menarik perhatian publik. Mereka seringkali mengikuti berbagai ajang penghargaan rookie untuk membuktikan eksistensi dan potensi mereka di industri musik Korea.

12. Sunbae
“Sunbae” adalah istilah yang digunakan untuk menyebut idol atau grup K-Pop yang lebih senior atau lebih dulu debut daripada idol atau grup lain. Sunbae dihormati dan dihargai oleh para junior (hoobae) sebagai panutan dan inspirasi.

Sunbae seringkali memberikan nasihat dan dukungan kepada para hoobae, serta berbagi pengalaman mereka di industri musik Korea. Hubungan antara sunbae dan hoobae adalah bagian penting dari budaya K-Pop.

13. Hoobae
“Hoobae” adalah istilah yang digunakan untuk menyebut idol atau grup K-Pop yang lebih junior atau baru debut setelah idol atau grup lain. Hoobae menghormati dan menghargai para senior (sunbae) sebagai panutan dan inspirasi.

Hoobae seringkali menunjukkan rasa hormat mereka kepada sunbae melalui berbagai cara, seperti membungkuk saat bertemu, memberikan hadiah, atau mengucapkan terima kasih atas dukungan dan nasihat mereka.

14. Sasaeng
“Sasaeng” adalah istilah yang digunakan untuk menyebut penggemar yang terlalu obsesif dan melakukan tindakan yang mengganggu privasi dan keselamatan idol atau bisa disebut penggemar garis keras.

Tindakan sasaeng bisa berupa menguntit, mengirimkan hadiah yang tidak pantas, atau bahkan melakukan tindakan kekerasan yang sangat merugikan dan tidak dapat ditoleransi.

Industri hiburan Korea dan para penggemar K-Pop mengecam keras tindakan sasaeng dan berusaha untuk melindungi para idol dari gangguan mereka.

Penting untuk diingat bahwa menjadi penggemar yang baik adalah dengan menghormati privasi dan batasan para idol.

Dengan memahami 14 istilah penting ini, Anda telah selangkah lebih maju dalam memahami dunia K-Pop. Istilah-istilah ini bukan hanya sekedar kata-kata, tetapi juga mencerminkan budaya, nilai-nilai, dan dinamika yang unik dalam industri hiburan Korea.***

Mengguncang Dunia KPop! 5 Idol Grup KPop yang Memiliki Member dari Indonesia

JOURNALPOS – Gelombang Korean Pop atau dunia KPop terus mengalir deras, tak hanya di Asia namun juga di seluruh dunia, terutama di Indonesia.

Daya tarik KPop terletak pada musik yang catchy, koreografi yang energik, visual yang memukau, serta kemampuan agensi dalam membangun branding dan koneksi dengan penggemar.

Lebih dari sekadar hiburan, KPop kini menjadi fenomena budaya global, membuka jalan bagi berbagai talenta dari berbagai negara untuk mewujudkan mimpi mereka menjadi seorang idola.

Indonesia, sebagai negara dengan populasi besar dan budaya yang beragam, tak luput dari pengaruh musik KPop.

Kecintaan masyarakat Indonesia terhadap KPop tercermin dari tingginya angka streaming, penjualan album, serta partisipasi dalam berbagai acara yang berkaitan dengan budaya Korea.

Lebih membanggakan lagi, beberapa talenta muda Indonesia berhasil menembus industri KPop yang kompetitif dan debut sebagai anggota (member) grup idol di sejumlah agensi besar di Korea Selatan.

Berikut lima grup idol KPop yang memiliki anggota atau member berkebangsaan Indonesia, memberikan gambaran singkat tentang grup tersebut, perjalanan karir anggota dari Indonesia, serta kontribusi mereka terhadap grup KPop.

1. Secret Number

Secret NumberSecret Number adalah grup idol wanita di bawah naungan Vine Entertainment yang debut pada tahun 2020 dengan single “Who Dis?”. Grup ini terdiri dari enam member dengan latar belakang kewarganegaraan yang berbeda-beda, yaitu: Léa (Korea Selatan), Dita (Indonesia), Jinny (Korea-Amerika), Minji (Korea Selatan), Zuu dan Soodam (Korea Selatan).

Dita Karang, atau yang memiliki nama lengkap Anak Agung Ayu Puspa Aditya Karang, menjadi sorotan sejak debutnya. Ia adalah wanita Indonesia pertama yang berhasil debut sebagai idol KPop, membuka jalan bagi generasi muda Indonesia yang bermimpi untuk berkarier di industri hiburan Korea Selatan.

Sebelum terjun ke dunia KPop, Dita Karang telah menunjukkan bakat menarinya sejak kecil. Ia aktif mengikuti berbagai kegiatan menari, termasuk balet. Setelah lulus dari American Musical and Dramatic Academy (AMDA) di New York City, ia mengikuti audisi yang diselenggarakan oleh Vine Entertainment dan berhasil lolos.

Dita Karang memiliki peran penting dalam Secret Number, tidak hanya sebagai seorang penari utama, tetapi juga sebagai duta yang memperkenalkan budaya Indonesia kepada para penggemar KPop di seluruh dunia.

Ia seringkali menggunakan bahasa Indonesia dalam komunikasinya dengan penggemar Indonesia, serta mempromosikan pariwisata dan kuliner Indonesia melalui berbagai platform media sosial. Kehadiran Dita Karang juga memberikan warna tersendiri dalam Secret Number, menambah keragaman dan daya tarik grup.

2. BEAUTY BOX

Beauty BoxBEAUTY BOX adalah grup idola wanita yang debut pada tahun 2021 di bawah naungan BY-U Entertainment. Grup ini memiliki konsep yang unik dengan menggabungkan elemen kecantikan dan musik. Via adalah anggota dari Indonesia yang turut menghiasi barisan idola di grup ini.

Via, yang memiliki nama lengkap Viankha Jesslyn, dengan pesona wajahnya yang menawan dan kemampuan menarinya yang lincah, membawa warna tersendiri bagi BEAUTY BOX. Ia menjadi salah satu anggota yang mendapatkan banyak perhatian dari penggemar.

Keberhasilannya debut sebagai anggota BEAUTY BOX menunjukkan dedikasi dan kerja kerasnya dalam mengejar mimpinya sebagai seorang idol KPop.

Via memiliki peran penting dalam BEAUTY BOX, khususnya dalam menampilkan koreografi yang energik dan memukau. Ia juga aktif berinteraksi dengan penggemar melalui berbagai platform media sosial. Kehadirannya sebagai anggota dari Indonesia memberikan dimensi internasional bagi BEAUTY BOX dan memperluas jangkauan penggemar grup.

3. XODIAC

XodiacXODIAC (Extraordinary Ones Discovering Idol Artistic Creativity) adalah grup idol pria yang debut pada tahun 2023 di bawah naungan One Cool Jacso (OJC Newbies). Grup ini memiliki formasi anggota yang cukup unik dengan kombinasi antara anggota Korea dan internasional. Salah satu anggotanya adalah Zayyan, talenta muda berbakat dari Indonesia.

Zayyan, dengan nama lengkap Muhammad Rifki Fahri Zayyan, menarik perhatian penggemar KPop karena kemampuan vokalnya yang memukau dan pesonanya yang karismatik. Ia menjadi idola KPop pria pertama dari Indonesia yang berhasil debut dengan grup besar.

Sebelum debut bersama XODIAC, Zayyan pernah mengikuti ajang pencarian bakat “Rising Star Indonesia” pada tahun 2018 dan menunjukkan kemampuan vokalnya yang luar biasa. Ia kemudian bergabung dengan OCJ Newbies dan menjalani masa pelatihan yang intensif sebelum akhirnya debut sebagai anggota XODIAC.

Zayyan berkontribusi signifikan terhadap XODIAC melalui kemampuan vokalnya yang stabil dan kemampuannya untuk berinteraksi dengan penggemar secara aktif.

Ia juga seringkali menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan penggemar Indonesia, membangun ikatan yang kuat antara XODIAC dan penggemar di Indonesia. Kehadiran Zayyan semakin memperkaya keragaman XODIAC dan membuktikan bahwa talenta dari Indonesia memiliki potensi besar untuk bersinar di industri KPop.

4. VVUP

VvupVVUP adalah grup idola wanita yang baru saja debut di bawah naungan Ego Entertainment pada tahun 2024. Grup ini terdiri dari empat anggota, salah satunya adalah Kim, yang merupakan talenta muda dari Indonesia. Debut mereka cukup dinantikan karena konsep dan visual yang menjanjikan.

Wanita dengan nama lengkap Kimberley Fransa Salim ini membawa semangat dan energi yang menyegarkan bagi VVUP. Sebagai pendatang baru di industri KPop, Kim memiliki potensi besar untuk berkembang dan menunjukkan bakatnya.

Debutnya yang sukses bersama VVUP menunjukkan persiapan yang matang dan kemampuan yang telah diasah selama masa pelatihan (trainee).

Sebagai anggota termuda (maknae) di VVUP, Kim diharapkan membawa semangat dan keceriaan bagi grup. Kemampuan menari dan vokalnya juga akan menjadi kontribusi berharga dalam penampilan VVUP di atas panggung. Kehadiran Kim semakin memperkaya representasi Indonesia di industri KPop.

5. Hearts2Hearts

Hearts2heartsHearts2Hearts adalah grup idola wanita yang debut pada tahun 2024 di bawah naungan salah satu dari tiga agensi besar di Korea Selatan, yaitu SM Entertainment. Grup ini menarik perhatian karena konsep persahabatan dan kebersamaan yang mereka usung. Salah satu anggotanya adalah Carmen, yang berasal dari Indonesia.

Carmen, dengan nama lengkap Nyoman Ayu Carmenita, memiliki kemampuan vokal yang lembut dan visual yang menenangkan, memberikan nuansa yang harmonis bagi Hearts2Hearts. Ia menjadi salah satu daya tarik utama grup.

Debutnya bersama Hearts2Hearts berhasil menunjukkan bahwa remaja kelahiran Bali, Indonesia ini telah mempersiapkan diri dengan baik untuk terjun ke industri KPop.

Carmen memiliki potensi untuk menjadi vokalis yang menonjol di Hearts2Hearts. Kemampuannya berinteraksi dengan penggemar dan kepribadiannya yang ramah juga akan menjadi aset berharga bagi grup. Kehadirannya sebagai anggota dari Indonesia semakin memperkaya keragaman Hearts2Hearts dan memperluas jangkauan penggemar grup ke Indonesia.

Keberhasilan Dita Karang, Via, Zayyan, Kim, dan Carmen debut sebagai member idol grup KPop merupakan bukti nyata bahwa talenta dari Indonesia memiliki potensi besar untuk bersinar di industri hiburan global. Mereka tidak hanya membawa kebanggaan bagi Indonesia, tetapi juga memberikan inspirasi bagi generasi muda Indonesia yang bermimpi untuk berkarier di dunia KPop.***