Arsip Tag: Blora

Isi Surat Wasiat Kasus Pembuangan Bayi di Cepu Kabupaten Blora Bikin Nyesek, Ini Isinya

JOURNALPOS – Kasus pembuangan bayi di Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah pada Minggu, 12 Mei 2024 sekira pukul 04.00 WIB menggegerkan warga Kota Cepu.

Bayi berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan berada di kursi panjang depan rumah (Semah) salah satu warga Cepu Kidul RT 02/RW 07, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Ditemukan dalam kondisi sehat, di dekat bayi itu terdapat sebuah surat wasiat tulisan tangan beserta perlengkapan bayi yang ditinggalkan oleh pelaku.

Semah, warga RT 02/RW 07, Cepu Kidul mengaku, awalnya kaget mendengar ada suara bayi di luar rumah menjealng subuh yang dikira kucing.

Setelah melihat keluar ternyata ia (Semah) kaget menemukan bayi berjenis kelamin laki-laki di kursi teras rumahnya.

“Disini ada suara nangis saya keluar. Pukul 04.00. Lihat itu bayi atau tidak. Kirain kucing, ternyata bayi. Saya lari kerumah pak RT untuk melapor. Habis itu, baru berani pegang bayinya itu,” ucapnya.

“Ditinggalkan lengkap dengan wasiatnya. Ada tas, popok, baju, susu, sarung tangan. Lengkap sama wasiatnya juga,” imbuhnya.

Isi Surat Wasiat Kasus Pembuangan Bayi di Cepu Kabupaten Blora Bikin Nyesek

Sementara dalam surat wasiat itu berbunyi sebagai berikut:
“Hari jumat jam 04.00 subuh, belum ada nama, belum di brokohi, tolong njenengan rawat dan jaga anak baik ini. Saya percaya kalau njenegan bisa menjaga dan mendidik anak ini dengan baik. Anggaplah sebagai anak sendiri. Kalau bisa tolong rawat sendiri. Jangan diadopsi orang lain. Dia anak yang kuat, anak hebat dan semoga jadi anak yang sholeh. Amiin.BB 2,1 Kg. Tolong jangan dipijit, jangan kena kipas angin, susu ½ botol plus ½ sendok susu. Jaga dan rawat anak ini dengan baik ya? Terima masih. Saya percaya sama njenengan”.

Diketahui pelaku pembuangan bayi di Cepu Blora itu merupakan ibu kandung sendiri yang berinisial DK (42).

Hal ini disampaikan oleh Kasatreskrim Polres Blora AKP Selamet dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu, 15 Mei 2024.

AKP Selamet mengatakan bahwa DK (42) merupakan warga Kelurahan Tambakromo, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora yang saat ini bekerja di wilayah Kabupaten Jepara.

“Tersangka di tangkap di wilayah Kecamatan Kalinyamatan Jepara, selanjutnya di bawa ke Polres Blora guna proses Hukum lebih lanjut, karena terbukti melakukan Tindak Pidana tersebut kemudian dilakukan Pemeriksaan dan dibuatkan berita acara penangkapan,” ujarnya.

Lebih lanjut, AKP Selamet mengungkapkan bahwa pelaku awalnya hendak melahirkan sendiri bayinya ditempat kost.

Karena tidak bisa melakukan persalinan secara langsung atau madiri, lanjut AKP Selamet, pelaku akhirnya pergi ke puskesmas untuk meminta bantuan.

Setelah melahirkan dan bayi dianggap sehat, AKP Selamet mengatakan, pelaku kemudian pulang ke kostnya di wilayah Mayong, Kabupaten Jepara.

Dari Jepara, lanjut AKP Selamet, bayi tersebut beserta tali pusar dan perlengkapan bayi kemudian dibawa naik travel menuju ke Cepu, Kabupaten Blora oleh ibunya.

“Kemudian pada malam hari itu juga sekitar jam 17.00 si ibu bersama bayi dan perlengkapannya naik travel menuju Cepu. Di Cepu menginap selama dua hari dan akhirnya memutuskan rencana awal akan menitipkan bayi ke kerabatnya yang ada di Cepu tapi karena merasa takut, dan malu dia mengurungkan niat untuk menyerahkan bayi tersebut,” kata AKP Selamet.

AKP Selamet menambahkan, bayi tersebut akhirnya ditinggal di depan teras di bangku rumah warga RT 02/RW 07 Cepu Kidul, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Setelah menitipkan bayinya beserta sebuah surat wasiat, lanjut AKP Selamet, pelaku kemudian kembali ke Jepara untuk melanjutkan pekerjaan di pabrik tas di Mayong Jepara.

“Karena perbuatan si ibu yang menelantarkan bayinya kami jerat pasal 307 jo 305 KUHPdengan ancaman maksimal 5 tahun penjara,” tutup AKP Selamet.***

Ada Surat Wasiat Didalamnya, Kasus Pembuangan Bayi di Cepu Kabupaten Blora Berhasil Diungkap Polisi

JOURNALPOS – Kasus pembuangan bayi di Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah akhirnya berhasil diungkap oleh kepolisian.

Polisi akhirnya berhasil mengungkap dan menangkap pelaku pembuangan bayi di Cepu, Kabupaten Blora yang terjadi pada Minggu, 12 Mei 2024 sekira pukul 04.00 WIB.

Disertai dengan sebuah surat wasiat, kasus pembuangan bayi di Cepu, Kabupaten Blora tersebut berhasil diungkap kepolisian.

Bayi berjenis kelamin laki-laki itu dibuang tepatnya di Cepu Kidul, Kelurahan Cepu, Kecamatan Cepu, Blora, dan pelaku sudah diamankan polisi.

“Pelaku adalah ibu bayi dan ditangkap di Jepara pada hari Selasa siang. Pelaku kelahiran Jombang Jawa Timur, bekerja di sebuah perusahaan di Jepara. Pelaku berinisial Dk (22th) warga Jalan Randublatung No.  22 RT 1 RW 4 Kelurahan Tambakromo Kecamatan Cepu Kabupaten Blora,” ujar Kapolsek Cepu, AKP Agus Priyo Hatmoko.

AKP Agus Priyo Hatmoko menambahkan, kasus ini kini dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Blora.

“Perkara kami limpahkan ke PPA Polres Blora,” ujar Kapolsek Cepu saat dikonfirmasi, Rabu (15/5/2024).

Diberitakan sebelumnya, sesosok bayi ditemukan di depan rumah Semah (46) warga Cepu Kidul, Kelurahan Cepu, Kecamatan Cepu, Blora.

Bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan berada di kursi panjang depan rumah warga sekitar pukul 04.00 WIB, Minggu (12/5) dalam kondisi hidup. Di dekat bayi itu terdapat surat tulisan tangan.

Semah, warga RT 02/RW 07, Cepu Kidul mengaku, awalnya ada suara bayi di luar rumah yang dikira kucing.

Setelah melihat keluar ternyata ia kaget menemukan bayi berjenis kelamin laki-laki di kursi teras rumahnya.

“Disini ada suara nangis saya keluar. Pukul 04.00. Lihat itu bayi atau tidak. Kirain kucing, ternyata bayi. Saya lari kerumah pak RT untuk melapor. Habis itu, baru berani pegang bayinya itu,” terangnya.

Semah mengaku, kondisi bayi baik-baik saja. Ditinggalkan lengkap dengan wasiatnya. Ada tas, popok, baju, susu, sarung tangan. “Lengkap sama wasiatnya juga,” terangnya.

Surat wasiat itu berbunyi:
Hari jumat jam 04.00 subuh, belum ada nama, belum di brokohi, tolong njenengan rawat dan jaga anak baik ini. Saya percaya kalau njenegan bisa menjaga dan mendidik anak ini dengan baik. Anggaplah sebagai anak sendiri. Kalau bisa tolong rawat sendiri. Jangan diadopsi orang lain. Dia anak yang kuat, anak hebat dan semoga jadi anak yang sholeh. Amiin.BB 2,1 Kg. Tolong jangan dipijit, jangan kena kipas angin, susu ½ botol plus ½ sendok susu. Jaga dan rawat anak ini dengan baik ya? Terima masih. Saya percaya sama njenengan.

“Sudah banyak warga RT 02 dan RW 04 yang mau mengadopsi,” tegasnya.

Bayi itu kini dalam perawatan di rumah sakit dr. R Soeprapto Cepu dan dalam kondisi sehat.

Sejumlah orang dikabarkan sangat berniat untuk mengadopsi bayi itu.***

FANTASTIS! SMP Negeri 5 Cepu Gelar Karya Seni di Outdoor, Taman Tukbuntung Kota Cepu Dibanjiri Lautan Manusia

JOURNALPOS – Gelar Karya Seni SMP Negeri 5 Cepu yang dihelat di panggung Taman Serbaguna Tukbuntung dipenuhi lautan manusia pada Sabtu 18 Maret 2023.

Ribuan masyarakat dari luar maupun dalam kota berbondong-bondong secara kondusif dan tertib memadati area lapangan Tukbuntung, menikmati Gelar Karya Seni SMP Negeri 5 Cepu tersebut.

Dihelat mulai pukul 16:00 WIB, Gelar Karya Seni SMP Negeri 5 Cepu menampilkan bakat dan kemampuan dari siswa siswi sekolah tersebut yang dibalut dalam kesenian kreatif.

Berbagai macam kesenian kreatif diantaranya Flashmob, seni barong, seni tari, seni gamelan hingga atraksi drum band Gita Patra Kusuma SMP Negeri 5 Cepu dipamerkan secara terbuka kepada masyarakat luas.

Wahyuning Indah Pertiwi, selaku Guru Prakarya SMP Negeri 5 Cepu sekaligus Panitia Pelaksana Gelar Karya Seni mengatakan, potensi dari para peserta didik di lingkungan sekolah tersebut memiliki gaya atau tipe pembelajar dengan kecerdasan kinestetik.

Tipe belajar kinestetik adalah cara seseorang atau siswa mempelajari sesuatu dengan melibatkan gerakan yang membutuhkan praktik disamping membaca buku, agar bakat dan potensi mereka tersalurkan.

Membutuhkan pemahaman untuk membuat strategi, penyusunan dan cara mengembangkan proses pembelajaran kepada para peserta didik yang memiliki kelebihan dalam gaya atau tipe belajar kinestetik tersebut.

“Semoga sekolah kami itu nanti menjadi pusat sekolah menengah pertama yang membidangi seni maupun bidang non akademik lainnya, tanpa meninggalkan prestasi di bidang akademik,” terang Wahyuning.

Ia juga memiliki harapan agar SMP Negeri 5 Cepu dapat menjadi trendsetter bagi sekolah lain dalam menggelar kegiatan serupa yang memiliki dampak manfaat bagi peserta didik, lingkungan sekolah serta masyarakat luas.

Diluar ekspektasinya, Gelar Karya Seni SMP Negeri 5 Cepu menorehkan catatan keberhasilan dan kesuksesan luar biasa dalam kolaborasi antara peserta didik dengan seluruh kinerja civitas akademik di lingkungan sekolah tersebut.

Gelar Karya Seni SMP Negeri 5 Cepu
Gelar karya seni SMP Negeri 5 Cepu dihelat di panggung taman Tukbuntung Kota Cepu, Blora.

Tak hanya berdampak bagi peserta didik dan civitas akademik pada sekolah tersebut, Gelar Karya Seni SMP Negeri 5 Cepu yang dihelat di lapangan Tukbuntung itu juga mampu menumbuhkan perputaran perekonomian bagi masyarakat sekitar, khususnya Kota Cepu, Blora, Jawa Tengah.

“Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada seluruh pihak yang telah mendukung jalannya acara ini, khususnya atensi dari masyarakat kota Cepu yang sangat luar biasa,” tutup Wahyuning Indah Pertiwi.

Dibawah kepemimpinan kepala sekolah Suyitno, SMP Negeri 5 Cepu menjadi sekolah pertama dan satu-satunya di kota Cepu pada 2023 ini dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar melalui Gelar Karya Seni Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5.

Pembelajaran Berbasis Proyek atau Project Based Learning merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media pembelajaran.

Peserta didik dapat melakukan berbagai eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, serta informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar yang selaras dengan tujuan pembelajaran.

Kurikulum Merdeka merupakan alat yang dapat dipergunakan untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan di masa depan, serta dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila.

Dalam Kurikulum Merdeka memuat aspek P5 yang memberi ruang bagi peserta didik dalam mengeksplorasi dan mengoptimalkan potensi dan bakat mereka yang perlu dielaborasikan serta layak untuk dikembangkan sehingga peserta didik dapat terbentuk menjadi pribadi utuh.***

Malam Pergantian Tahun Baru di Kota Cepu Dimeriahkan Festival Musik dan Pesta Kembang Api

JOURNALPOS – Forum Musisi Cepu (FMC) dengan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Blora, serta Dinporabudbar Kabupaten Blora gelar Festival Musik guna memeriahkan malam pergantian tahun baru 2022 ke 2023 di Lapangan serbaguna Taman Tukbuntung Cepu pada Sabtu (31/12/2022).

Band-band senior kota Cepu seperti Kromosome, Tikma 51, Panuntoen, dan Excoustic Band turut meramaikan gelaran festival malam pergantian tahun baru tersebut dengan aksi panggung terbaik mereka yang dipandu master of ceremony (MC) Chintia Aprilia Putri dari Duta Wisata Kabupaten Blora 2022 dan Mas Yetno (Uyik) dari Bojonegoro.

Selain aksi panggung band-band senior kota Cepu, Festival tersebut juga dimeriahkan Kesenian Tradisional Tari Bambang Cakil yang diperagakan oleh Sanggar Wahyu Kencana secara epik dan kolosal serta penuh totalitas memeragakan cerita dari tari yang di bawakan.

Ayirton Lintar Zeta atau biasa disapa Erten, selaku pelaksana yang juga ketua dari Forum Musisi Cepu (FMC) sekaligus drumer dari Panuntoen Band berharap, dengan adanya event ini akan menjadi pemicu atau pendorong teman-teman lain untuk menggelar parade atau festival musik di kota Cepu nantinya.

“Alhamdulillah setelah dua tahun lebih dilanda pandemi, dunia entertainment di kota Cepu sudah mulai membaik. Dengan dukungan pak Bupati dan Pemkab Blora khususnya serta jajaran dari Forkopimcam Cepu dan Polsek Cepu yang telah memberi izin untuk menggelar event di Tukbuntung ini”, ujarnya.

“Dengan adanya event atau festival musik seperti ini bertujuan untuk membangkitkan anak-anak band biar bisa berkembang lagi, khususnya musisi serta anak band di kota Cepu”, tandas Erten.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Blora H. Arief Rohman, Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, Kapolres Blora AKBP Fahrurozi, Camat Cepu Budiman, Kapolsek Cepu AKP Lilik Eko, Danramil Cepu Kapten Inf Puryanto dan Kabag SDM Kompol Slamet Riyanto, turut hadir meninjau dan menyaksikan jalannya acara bersama-sama berada diatas panggung Taman Tukbuntung Cepu.

Bupati Blora dalam sambutannya mengapresiasi antusiasme masyarakat kota Cepu yang sangat luar biasa dan menjaga jalannya acara tetap kondusif ditengah hujan gerimis.

“Mari bersama-sama menjaga suasana yang sangat bagus ini dan tetap kondusif untuk bersama-sama Sesarengan Mbangun Blora. Kami akan terus meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat, khususnya masyarakat di kota Cepu ini”, terang Bupati.

“Kami atas nama Pemkab Blora mengucapkan selamat tahun baru 2023. Semoga di tahun 2023 pembangunan khususnya yang ada di kota Cepu akan terus kita tingkatkan”, pungkasnya.

Disela-sela sambutan, Bupati juga menyampaikan perihal wacana untuk pembangunan Kawasan Cepu Raya yang akan mulai direncanakan pada tahun 2023 oleh pemerintah Kabupaten Blora.

Festival musik malam pergantian tahun baru 2022 yang juga menjadi akhir atau sebagai penutup dari serangkaian Hari Jadi Kabupaten Blora ke 273 dipenghujung tahun 2022 ini berjalan sangat kondusif dan penuh kemeriahan serta kemegahan pesta kembang api, dengan total kurang lebih 700 kembang api yang dinyalakan tepat pukul 00.00 WIB di akhir tahun 2022 di kota Cepu.***

Bupati Blora Diminta Dorong Pembangunan Kawasan Cepu Raya Saat Temui Mensesneg

JOURNALPOS – Lobi lobi ke Pemerintah Pusat terus dilakukan Bupati H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., untuk mendapatkan dukungan percepatan pembangunan daerah.

Bupati Blora yang akrab disapa Mas Arief ini sowan ke Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prof. Dr. Pratikno, M.Soc, Sc, bersama Gus Miftah.

Saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (31/12/2022), Mas Arief mengaku bahwa pertemuannya dengan Mensesneg dan Gus Miftah itu terjadi Jumat sore (30/12/2022) kemarin di Jakarta.

“Alhamdulillah kemarin sore berkesempatan diskusi bersama Pak Menteri Sekretaris Negara, Prof. Pratikno dan Gus Miftah. Kita dapat ilmu, wawasan, pencerahan, tentang pembangunan banyak hal. Salah satunya ide Prof Pratikno tentang Pembangunan Kawasan Cepu Raya, sinergi Dolokgede Bojonegoro dengan Cepu Blora, yang sangat briliant dan menarik sekali untuk ditindaklanjuti demi percepatan pembangunan kawasan perbatasan Jateng – Jatim,” ungkap Mas Arief.

Selain gagasan tersebut, pihaknya juga menyampaikan bahwa mereka bertiga juga sempat membahas kelanjutan tahapan pembangunan Bendung Gerak Karangnongko yang akan membendung Sungai Bengawan Solo di perbatasan Mendenrejo Blora dengan Ngelo Bojonegoro.

” Ya termasuk membahas kelanjutan tahapan pembangunan bendung gerak Karangnongko yang akan tetap dilanjutkan tahapannya. Serta perjuangan pembangunan Jalan Randublatung ke Getas sampe perbatasan Ngawi kawasan KHDTK UGM agar dapat dukungan dari Pemerintah Pusat. Semoga berhasil. Mohon doa nya dari warga masyarakat Blora,” lanjut Bupati.

Untuk diketahui pembangunan Bendung Karangnongko sudah lama direncanakan Pemerintah Pusat. Bupati Blora H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., bersama Bupati Bojonegoro, Dr. Hj. Anna Muawanah pun sudah pernah meninjau bersama bakal lokasi pembangunannya tahun lalu.

Bendung Karangnongko ini nantinya akan bermanfaat untuk pengendali banjir wilayah hilir dan untuk irigasi pertanian di 3 Kabupaten yakni Blora, Bojonegoro dan Ngawi.

Sedangkan pembangunan jalan tembus Randublatung – Getas hingga Ngawi yang melintasi kawasan KHDTK Getas UGM Yogyakarta juga terus Mas Arief upayakan agar dapat dibantu Pusat.

Pasalnya saat ini kondisinya rusak parah. Jika dapat dibangun sinergi dengan pemerintah pusat, jalan ini akan menjadi akses pertumbuhan ekonomi di Blora bagian Selatan yang saat ini menjadi kantong kemiskinan.***

Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar Guru Penggerak Angkatan 5 Kabupaten Blora Digelar

JOURNALPOS – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI melalui Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Tengah gelar Festival Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 5 Provinsi Jawa Tengah sebagai puncak dari rangkaian Pendidikan Guru Penggerak di Kabupaten Blora pada Kamis (22/12/2022) di Gedung Pertemuan Grha Oktana PEM Akamigas Cepu.

Sebanyak 169 Guru Penggerak di Kabupaten Blora yang telah melewati proses selama 6 bulan lamanya dalam menempa pendidikan, mengikuti program pelatihan secara daring, luring, konferensi, dan pendampingan sebagai Calon Guru Penggerak (CGP) menampilkan kemampuan, kreatifitas dan inovasi-inovasi hasil karya mereka di Festival Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar tersebut kepada pengunjung.

Terdapat 34 stand dengan masing-masing stand berukuran kurang lebih 3×4 meter merupakan hasil kerja kelompok dari Calon Guru Penggerak (CGP) yang berasal dari guru-guru TK, SD, SMP hingga SMA berdiri memeriahkan Festival Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar dengan memamerkan produk-produk kreatif dan inovatif hasil pembelajaran berdifferensiasi, kolaborasi antara pendidik dengan peserta didiknya masing-masing. Berbagai karya tulis, karya seni, karya digital dan karya-karya kreatif lainnya di tampilkan pada stand tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora Aunur Rofiq, SE, M.Si menyampaikan kepada para guru dan kepala sekolah terkait kurikulum merdeka yaitu antara lain dengan memaksimalkan Platform Merdeka Mengajar (PMM), platform edukasi yang disediakan Kemendikbudristek untuk menjadi teman penggerak bagi tenaga pendidik dan kepala sekolah dalam belajar, mengajar dan berkarya, untuk membantu dan memudahkan guru dalam melakukan proses belajar serta mengoptimalkan implementasi Kurikulum Merdeka.

“Harapannya adalah hal-hal yang didapat dari pendidikan selama 6 bulan itu untuk bisa dipraktekkan. Ini adalah tantangan besar untuk merubah paradigma pada para siswa, karena pembelajaran adalah berpusat kepada anak. Untuk membuat anak menjadi aktif dan kreatif sangat susah sekali. Karena sudah terbiasa dikasih pelajaran menulis terus, untuk merubah menjadi aktif dan kreatif itu sangat susah sekali”, ungkap Rofiq.

“Kepada teman-teman untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah didapat dari program guru penggerak, dan juga guru-guru dan kepala sekolah untuk bisa mensupport kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam mensukseskan Calon Guru Penggerak (CGP) selanjutnya”, imbuhnya.

Sementara Budi Santosa, S.Pd., M.Pd., M.Si selaku Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Wilayah IV Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah dalam sambutannya mengatakan With a Great Power Comes Big Responsbility.

“Dengan kekuatan yang kita miliki yang sekarang semakin besar, setelah 6 bulan memasuki kawah candradimuka tentunya panjenengan mempunyai tanggung jawab yang lebih besar untuk lebih menghebatkan Indonesia, dan saya yakin akan mampu menggerakkan kapal besar yang bernama Indonesia Raya menuju pulau yang merdeka dengan kita sebagai penduduknya meraih kemakmuran bersama. Kepada semua guru penggerak janganlah puas dengan apa yang diraih setelah selama 6 bulan bersama PPGP. Tetaplah terus untuk meningkatkan kualitas mutu panjenengan, karena peningkatan mutu pendidikan tidak pernah mengenal kata lelah dan terhenti”, ungkap Budi Santosa.

Salah satu kelompok Mahardhika, kelompok Guru Penggerak yang terdiri dari Eko Setyo Budi, S.Pd (SDN 3 Balun), Siti Noorjanah, S.Pd (SDN 2 Sambongrejo), Tono, S.Pd (SDN Kentong), Tristiarto Utomo, S.Pd (SDN 3 Cepu), dan Nur Slamet, S.Pd.i (SDN 1 Cepu), dengan Pengajar Praktik Erna Damayanti (Kepala Sekolah TK Nurul Iman) dan Fasilitator Calon Guru Penggerak (CGP) Syaiful Amin, M.Pd (Pengawas Sekolah dari Jombang) pada Festival Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar ini menyajikan produk dan karya-karya mereka seperti buku, lukisan, jajanan tradisional dan produk kearifan lokal berupa Wedang Cangkruk (komposisi: kayu secang, kayu manis, serai, jahe, merica dan gula) Khas Suku Samin Blora pada stand mereka.

“Hasil karya saya dan teman-teman dalam proses guru penggerak kita menghasilkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdiferensiasi, menghasilkan buku-buku yang kami tulis sendiri, ada hasil karya murid yang juga dibawah bimbingan dari guru penggerak berupa lukisan. Kemudian dari kearifan lokal berupa produk Wedang Cangkruk khas Suku Samin Sambongrejo, yang mana murid-murid dari SD Negeri 2 Sambongrejo bersama Siti Noorjanah sebagai Guru Penggerak terjun langsung ke lingkungan suku tersebut untuk belajar, mengembangkan dan mengolah tentang budaya serta kearifan lokal dari kampung tersebut. Karena dalam kurikulum merdeka pembelajaran haruslah menekankan pada kearifan lokal atau budaya lokal juga “, ujar Eko.

Dirinya juga menceritakan tahap awal mengikuti seleksi Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 5 di Kabupaten Blora dengan seleksi yang sangat ketat dan diikuti oleh ribuan peserta guru dari kuota berjumlah 169 orang guru pada angkatan tersebut. Eko menjelaskan bahwa setiap guru harus mempunyai akun belajar id yang akan digunakan untuk aktivasi dan login di SIM PKB (Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Profesional Berkelanjutan), yang merupakan dashboard atau akun milik setiap guru yang sudah masuk dalam Dapodik Sekolah.

“Pada seleksi tahap 1 berupa mengisi persyaratan data pribadi, mengisi curiculume vitae, kemudian dilanjut dengan praktek mengajar, dan wawancara untuk proses masuk guru penggerak. Setelah itu mulai proses belajar bersama melalui LMS (learning management system) selama 6 bulan, secara luring maupun daring. Selama mengikuti program, para guru tetap menjalankan tugas mengajar di sekolahnya masing-masing”, terangnya.

“Setelah mengikuti program guru penggerak, yang jelas semakin tumbuhnya kepemimpinan pada diri saya sendiri, bagaimana kita menggerakkan ekosistem pembelajaran disekolah, komunitas disekolah, yang mana komunitas disekolah ada rekan guru, kepala sekolah, orangtua wali murid, dan yang utama murid itu sendiri. Bagaimana kita menerapkan pembelajaran yang berpihak pada murid, menjalankan aksi nyata serta mengembangkan program-program yang berdampak pada murid, dan membentuk kepemimpinan murid sesuai karakter profil pelajar pancasila”, terang Eko.

“Yang jelas sebagai guru penggerak kita belajar untuk menerapkan kegiatan di kelas itu semenarik mungkin, agar murid itu merasakan merdeka belajar tanpa tekanan. Jadi kita lebih banyak mendengar apa yang diinginkan murid, lebih banyak menuntun bukan menuntut, agar mereka bisa lebih mengekspresikan diri, berani tampil kedepan dengan bakat dan karya mereka”, pungkas Eko.

Program Guru Penggerak merupakan salah satu program prioritas Kementerian Pendidikan kepada Calon Guru Penggerak (CGP) untuk menghasilkan tenaga pendidik yang mampu memberikan perubahan positif serta menggerakkan ekosistem pendidikan, menjadi agen pendidikan dan menjadi role model transformasi pendidikan yang berkualitas. Program Guru Penggerak menciptakan pemimpin pembelajaran yang berpusat pada murid dan menjadi ujung tombak perubahan dalam dunia pendidikan.

Festival Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar atau sering disebut Panen Raya para Calon Guru Penggerak (CGP) tersebut juga dihadiri oleh Bupati Blora H. Arief Rohman yang juga memberikan sambutan serta meninjau seluruh stand milik para Guru Penggerak, dengan suguhan aneka makanan dan minuman kearifan lokal, hasil karya kreatif siswa dan guru, serta hiburan seni gerak, seni musik, seni tari dan drama kolosal Ki Hajar Dewantara yang diperankan oleh kolaborasi dari para Guru Penggerak Angkatan 5 Kabupaten Blora.

Selain dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Panen Raya tersebut juga dihadiri oleh perwakilan Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Tengah, Direktur PEM Akamigas, Perwakilan Bappeda Blora, Perwakilan BKD Blora, Ketua Bidang Pendidikan Kabupaten Blora, Ketua PGRI Kabupaten Blora Sintong Joko Kusworo, Kabid Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan, Kabid GTK, Kabid PAUD, Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Camat Cepu serta jajaran guru dan kepala sekolah se Kabupaten Blora.***

Hari Jadi Blora ke 273 Hadirkan Dalang Ki Sigid Ariyanto di Kota Cepu

JOURNALPOS – Sempat diguyur hujan deras sekira pukul 15.30 wib hingga 18.00 wib, pentas wayang kulit semalam suntuk di lapangan Taman Tukbuntung Kecamatan Cepu akhirnya sukses di gelar pada Selasa, (20/12/2022) malam.

Pagelaran wayang kulit yang menghadirkan dalang Ki Sigid Ariyanto dengan bintang tamu Jo Klithik – Jo Kluthuk, Jolang dan Apri – Mimin dari Klaten ini masih merupakan serangkaian kegiatan dalam rangka tasyakuran memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Blora yang ke 273.

Pagelaran diawali dengan pelantikan ketua Dewan Kebudayaan Daerah (DKD) Kabupaten Blora Dalhar Muhammadun oleh Bupati, kemudian sambutan dari Eksternal Affairs Manager EMCL Ichwan Arifin, sambutan Bupati Blora H. Arief Rohman, serta potong tumpeng oleh Bupati didampingi Forkopimda, pihak ExxonMobil (EMCL), Pertamina, SKK Migas, hingga Mohammad Kundori dari Ademos Indonesia.

Dalam sambutannya Bupati Blora menyampaikan terimakasih kepada ExxonMobil, Pertamina, SKK Migas, Ademos Indonesia dan pihak lainnya yang telah membantu terselenggaranya tasyakuran Hari Jadi Kabupaten Blora tersebut dengan hiburan pagelaran wayang kulit yang dilaksanakan di Cepu.

“Resepsi Hari Jadi ke 273 sudah pekan lalu di Blora. Mulai tahun ini dan selanjutnya, tasyakuran Hari Jadi Kabupaten Blora, tidak hanya di Blora Kota saja. Hiburan lainnya juga kita bagi di beberapa kecamatan lain agar tidak hanya terpusat di Blora,” ungkap Bupati.

Sementara itu, perwakilan ExxonMobil Cepu Limited, Ichwan Arifin, mengapresiasi terselenggaranya malam tasyakuran di Kecamatan Cepu ini. Pihaknya merasa senang bisa ikut berkontribusi dalam rangkaian Hari Jadi ke 273 Kabupaten Blora ini.

“Maturnuwun Pak Bupati, Bu Wakil Bupati, kita sudah diajak untuk kolaborasi memberikan hiburan untuk masyarakatnya Blora yang ada di Cepu dan sekitarnya ini. Kami akui kepemimpinan Pak Bupati dan Bu Wakil Bupati ini luar biasa,” jelasnya.

Bahkan di era kepemimpinan keduanya, kata dia, akhirnya Blora mulai tahun 2023 nanti mendapat DBH Migas Blok Cepu Rp 160 miliar. “Ini berkat perjuangan panjang beliau menemui banyak tokoh. Semoga bermanfaat untuk keberlanjutan pembangunan Kabupaten Blora,” ujar Ichwan Arifin.

Menampilkan lakon “Wahyu Kamulyan Sejati”, Ki Sigid Ariyanto berhasil membuat masyarakat begitu antusias menikmati pertunjukan pentas budaya wayang kulit tersebut hingga dini hari.

Begitu gamelan dimainkan, Bupati langsung mempersilahkan masyarakat umum duduk lesehan nonton wayang kulit bersama di depan panggung utama. Masyarakat pun langsung memadati lokasi acara, terlebih saat dagelan Jo Klithik – Jo Kluthuk naik panggung bersama Jolang dan Apri – Mimin.

Agus Kurniawan (58 tahun) warga Kalitidu Bojonegoro merasa senang dapat menyaksikan pagelaran wayang kulit dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Blora yang digelar di titik pusat kota Cepu ini meskipun dirinya menonton dari sisi belakang panggung.

“Banyak pengajaran yang dapat diperoleh dari filosofi kisah yang dipentaskan. Nilai-nilai luhur disampaikan melalui wayang kulit, di antaranya kepemimpinan dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat”, ujarnya.

“Selain itu unsur banyolan (candaan) dan pembangunan tak luput ditampilkan dalang Ki Sigid dalam permainan wayang kulit yang penuh makna ini. Mudah-mudahan kesenian wayang kulit bisa dinikmati dan diminati generasi muda saat ini”, imbuhnya.

Tampak hadir pula pada pagelaran tersebut ketua DPRD Blora H. M Dasum, Forkopimda, Forkopimcam, jajaran direksi dari ExxonMobil Cepu, Pertamina, serta SKK Migas, jajaran Ademos Indonesia, OPJ, jajaran Kepala Desa Kecamatan Cepu, Sambong dan Kedungtuban, serta tokoh budaya dan masyarakat setempat.***

Gelar Karya SD Negeri 3 Balun Dapat Apresiasi dari Kabid DikDas

JOURNALPOS – Kunjungi Gebyar Gelar Karya SD Negeri 3 Balun, Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Blora Titik Umiyati, S. Pd., M. Si mengapresiasi pelaksanaan kegiatan yang digelar pada kamis, 15 desember 2022, pukul 08:00 WIB.

Bertempat di Blora Billingual School (BBS) Cepu, Gebyar Gelar Karya menampilkan bakat dan potensi siswa-siswi dari SD Negeri 3 Balun Cepu kedalam bentuk kreatifitas dan inovasi berupa olahan makanan, minuman dan pagelaran pentas seni serta karya-karya lain seperti sablon kaos, kerajinan de’bog atau pelepah pohon pisang, karya seni lukis, sains dan robotik.

Seusai memberikan sambutan, Titik berkeliling meninjau seluruh stand pameran milik masing-masing kelas dari para peserta didik tersebut.

Menurutnya, sekolah ini merupakan salah satu sekolah ditingkat dasar yang telah berhasil menerapkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di Kabupaten Blora sebagai bagian dari kurikulum merdeka belajar.

“Pelaksanaan gelar karya yang sangat luar biasa dengan memfasilitasi anak-anak, menuntun anak-anak sesuai dengan kodrat alam dan kodrat jaman, sehingga anak-anak ini akan mendapatkan kebahagiaan dan kesejahteraan yang setinggi-tingginya. Dengan adanya kegiatan ini anak-anak bisa mencapai tujuan, mimpi dan harapannya sesuai dengan karakter Profil Pelajar Pancasila”, ujar Titik.

Tak hanya berkeliling meninjau pameran, Titik juga mencoba membuat pewarnaan batik Shibori (salah satu batik yang paling digemari dan menjadi trend saat ini dengan teknik pewarnaan kain yang mengandalkan ikatan dan celupan) di stand batik Shiboriku milik kelas 5.

Sementara itu, Alvi Nadliroh selaku Kepala Sekolah SD Negeri 3 Balun Cepu mengatakan, Gebyar Gelar Karya tersebut memberikan wadah kepada peserta didik untuk menampilkan kreatifitasnya masing-masing kedalam bentuk produk dan karya, dengan tujuan utama membentuk karakter anak sesuai dengan karakter Profil Pelajar Pancasila.

Dengan adanya kegiatan ini memunculkan ide-ide, bakat dan potensi peserta didik hasil pembelajaran berbasis projek dari masing-masing tingkatan kelas (kelas 1 sampai dengan kelas 6) yang disalurkan kedalam eksplorasi berbentuk karya nyata dan diwujudkan kedalam pameran, dengan anggaran penyelenggaraan pameran hasil dari kolaborasi antara sekolah bersama paguyuban orangtua siswa dan mendapat dukungan dari beberapa sponsor.

“Dengan adanya hasil karya ini kami berharap anak-anak bisa belajar untuk percaya diri dalam menampilkan apa yang mereka miliki. Mampu mengembangkan bakat dan potensinya masing-masing dengan dukungan dari orangtua dan juga arahan serta bimbingan dari para guru di sekolah kami”, terang Alvi.

“Pameran ini sifatnya terbuka dan gratis, jadi seluruh lapisan masyarakat bisa ikut menikmati dan merasakan manfaatnya berupa pentas seni maupun sajian produk pada Gelar Karya yang dipersembahkan oleh peserta didik kami hasil dari berbagai ekstrakulikuler yang ada sekolah kami”, pungkas Alvi.

Sebanyak 12 stand galeri pameran dari masing-masing tingkatan kelas ditampilkan selama gelar karya berlangsung, diantaranya Galery Seni Musik, Galery Robotik dan Seni Lukis, Galery Kerajinan De’bog, Galery Sains dan Matematika, Galery Sablon Kaos, Galery Olahan Makanan, Galery Batik, Galery Komunitas Dokter Cilik, Galery Duta Adiwiyata, Galery Kripik Pisang Aneka Rasa, Galery Aneka Mainan, Galery Burger Bonggol Pisang, serta berbagai galeri dari masing-masing kelas yang tergabung dalam satu stand dengan bermacam-macam produk.

Gelar Karya memiliki dampak terhadap siswa dalam mengembangkan ketrampilan, melatih kemampuan berwirausaha, serta mengembangkan kreativitas pembuatan stand untuk menarik minat pembeli. Salah satunya, Fauziah Nayla Putri dari kelas 6C yang tergabung dalam Galery NEM dengan produk kaos sablon berhasil menjual sebanyak 24 pcs kaos dengan harga jual berkisar 55.000 rupiah hingga 70.000 rupiah sesuai dengan ukuran dan bentuk atau motif sablon, dirinya pun meraup keuntungan 10-20% dari modal selama pameran berlangsung.

“Alhamdulillah di Gebyar Gelar Karya dari Galery NEM berhasil menjual habis stok kaos sablon. Untuk belanja kaos dibantu juga sama mama, namun pelaksanaan ditempat saya dan teman-teman yang mengelolanya”, ujar Nayla.

Selain di hadiri oleh Kabid Pembinaan Dikdas Kabupaten Blora, Gebray Gelar Karya tersebut juga di hadiri Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Ketua PGRI Kabupaten Blora, Perwakilan Camat Cepu, Perwakilan Danramil Cepu, Perwakilan Kapolsek Cepu, Forkopimcam Cepu, Korwil Cepu, Paguyuban dan Komite Sekolah SD Negeri 3 Balun Cepu dengan suguhan aneka kuliner, pagelaran seni tari, gamelan, barongan bujang ganong, fashion show, seni gerak dan lagu serta ditutup oleh penampilan dari Geniuz Band.***

Grup Band Cilik Berbakat Meriahkan HUT PGRI ke 77 dan Hari Guru Nasional

JOURNALPOS – Menjadi pemandangan yang berbeda dan menarik pada peringatan Hari Ulang Tahun PGRI ke 77 dan Hari Guru Nasional tahun ini yang dilaksanakan di Taman Tukbuntung Cepu, jumat 25 november 2022.

Selain pelaksanaan upacara dan pengibaran bendera pusaka, donor darah dari PMI, pengumuman dan penyerahan hadiah rangkaian dari lomba HUT PGRI ke 77, kegiatan seni dan tari, fashion show, juga dimeriahkan oleh penampilan hiburan musik atau grup band.

Salah satunya penampilan grup band siswa-siswi dari SD Negeri 3 Balun Cepu, yang tampil memukau dengan menyuguhkan tembang berjudul “Guru Permata Hatiku” milik Nanna Valanza sebagai ungkapan terima kasih kepada para guru atas jasa dan dedikasinya di dunia pendidikan, kemudian disambung dengan lagu “Ojo Dibandingke” milik Abah Lala sebagai lagu hiburan.

Mengusung nama Geniuz Band, yang beranggotakan Athan dan Asha pada Vokal, Stephanie pada Keyboard, Aika pada Bass, Fairuz pada Drum, dan Eko Setya Budi pada Gitar sekaligus guru pembimbing ekstrakulikuler musik di sekolah tersebut, yang memberikan penampilan spektakuler dan menghibur layaknya band profesional papan atas.

Tanpa canggung dan demam panggung, penampilan siswa-siswi yang masih duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar ini begitu lihai memainkan alat-alat musik, meskipun baru pertama kalinya mereka tampil di khalayak umum sebagai grup band.

“Kami bentuk grup ini dari bulan oktober 2022, dengan hanya beberapa kali latihan tanpa mengalami kesulitan dalam memberikan arahan dan bimbingan. Karena, dari anak-anak sendiri sudah memiliki bakat dan jiwa bermusik sejak dini sebelumnya”, ujar Eko selaku guru ekskul musik di SD Negeri 3 Balun Cepu.

“Nama Geniuz Band kami ambil dari talenta dan prestasi anak-anak yang memang jenius di bidangnya masing-masing yang tergabung di grup ini, beberapa diantaranya memiliki talenta di bidang Public Speaking, Sains, Matematika dan bidang-bidang lainnya. Selain atas usulan dari orang tua mereka juga, dengan harapan anak-anak tak hanya mahir atau jenius di bidang musik. Namun, juga jenius dalam bidang mata pelajaran dan bidang ekskul lainnya”, pungkasnya.

Dibawah kepemimpinan Alvi Nadliroh, SD Negeri 3 Balun Cepu tak hanya memiliki siswa-siswi berprestasi di bidang pendidikan formal, namun juga memiliki banyak bakat terpendam di bidang seni maupun musik yang patut di tonjolkan di kancah nasional kedepannya, dengan harapan bisa memberi kontribusi untuk dunia pendidikan dan membuat sekolah ini semakin maju serta membanggakan tentunya.

Dengan arahan dan bimbingan dari guru ekstrakulikuler mereka, tak dipungkiri Geniuz Band akan menjadi generasi cilik di era milenial yang akan menggetarkan panggung festival dunia musik nantinya. Tentu, tak luput juga dukungan dari sekolah dan orang tua mereka.***

Diguyur Hujan Deras, Kota Cepu Blora Terendam Banjir Setinggi 1 Meter Lebih

JOURNALPOS – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah membuat sebagian tempat di kota ini dikepung banjir.

Pada Rabu, 19 Oktober 2022 malam, banjir terjadi di kawasan Kota Cepu dengan ketinggian air mulai 30 Cm sampai 100 Cm lebih.

Akibat diguyur hujan deras, jalur utama aktivitas warga di Kota Cepu diterjang banjir dengan arus air yang cukup deras.

Di antara jalur utama itu yakni meliputi jalur provinsi turut Kelurahan Tambakromo, Jalur Provinsi turut Desa Mulyorejo, Kawasan Taman Seribu lampu, Kawasan Tukbuntung Kelurahan Tambakromo, Jalan Ngareng, Jalan Sorogo, Jalan Pemuda, dan sejumlah titik lain.

Sejumlah kendaraan yang melewati tengah Kota Cepu harus mencari jalan alternatif lain untuk mencapai tujuan, terutama kendaraan dari arah Blora maupun menuju arah Blora.

Warga Cepu, Hartono mengatakan hujan deras terjadi sejak pukul 16.30 WIB sampai menjelang salat Isak mengakibatkan banjir bandang cukup parah.

“Pertigaan Turibang, dekat pintu besar migas, taman, lokasi hotel Arra, lingkungan Kandangdoro, Jalan Pemuda dan Kawasan Pasar Mulyorejo,” ujarnya yang juga mengirim video lokasi banjir.

Sementara itu, Tim Reaksi Cepat BPBD Blora, Agung Triyono, dalam pesan suaranya menyampaikan beberapa titik di Kota Cepu dikepung banjir.

“Di Jalan Provinsi Desa Mulyorejo ketinggian air mencapai 30 Cm sampai 50 Cm, arus deras. Taman seribu lampu ketinggian air 50 Cm, arus deras. Jalan Ngareng ketinggian air 50 Cm,” ujarnya.

Agung menambahkan, Tukbuntung, Gang Swadaya Balun juga terkena banjir dengan ketinggian air mencapai satu meter lebih.

Ia menyampaikan bahwa saat ini tim BPBD dan tim relawan lainnya masih melakukan pemantauan dan Assesmen wilayah terdampak banjir.***

Dukung Gerakan Pemasangan 10 Juta Bendera Merah Putih, Bupati Blora Bagi-bagi Bendera

JOURNALPOS – Dalam rangka mendukung gerakan pemasangan 10 Juta bendera merah putih untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-77, Bupati Blora H. Arief Rohman bagi-bagi bendera merah putih kepada masyarakat Blora saat Car Free Day, di Alun-Alun Blora, Minggu (31/7/2022).

Pada kesempatan tersebut, Bupati Blora Arief Rohman mengajak masyarakat Blora untuk mengibarkan bendera merah putih dalam rangka memperingati HUT Kemerdekan Republik Indonesia ke-77.

“Hari ini kita mencanangkan pemasangan bendera merah putih ya, mulai satu Agustus,” ungkap Bupati Arief.

Selain masyarakat, Bupati  Blora juga menghimbau agar seluruh instansi yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blora untuk mengibarkan bendera merah putih.

“Seluruh instansi, seluruh sekolah juga kami himbau untuk mengibarkan bendera merah putih,” tegas Bupati.

Diharapkan, dengan mengibarkan bendera merah putih tersebut dapat mengingatkan perjuangan-perjuangan dalam meraih kemerdekaan Bangsa ini sekaligus agar dapat meningkatkan rasa kecintaan pada tanah air Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pencanangan dengan pemasangan bendera merah putih di sekeliling Alun-Alun Blora itu dilakukan oleh Bupati dan Wakil Bupati Blora, Forkopimda, Ketua PKK, dan berbagai pihak lainnya turut melakukan.

Agus (26),  salah satu pengunjung Car Free Day, menyambut baik ajakan Bupati untuk mengibarkan bendera merah putih dalam rangka memperingati HUT ke 77 Kemerdekan Republik Indonesia.

“Tentu, saya pasti memasang bendera merah putih bulan Agustus, saya kibarkan di halaman depan rumah saya,” ucapnya.

Acara pencanangan sekaligus penyerahan bendera merah putih dihadiri oleh Kapolres Blora, Ketua PN Blora, perwakilan Forkopimda, Sekda Blora, Ketua TP PKK, Kepala OPD, Forum Anak, Genre, Pramuka, dan berbagai pihak lainnya.***