Ini Alasannya Kenapa Orang Jepang Jarang Yang Mau Menikah

Ini Alasannya Kenapa Orang Jepang Jarang Yang Mau Menikah

Aset Bangsa
Jika penghasilan orang tua tidak besar, maka si anak harus kerja keras sendiri untuk mencari biaya kuliah dengan cara kerja part-time (arubaito) atau pinjam ke negara yang harus mereka bayar setelah nanti memperoleh pekerjaan tetap.

Kebijakan pemerintah Jepang di bawah kendali perdana menteri Shinzo Abe mengharapkan meningkatnya keinginan orang Jepang untuk menikah dan memiliki anak untuk menghindari krisis demografi yang semakin parah.

Kebijakan peningkatan gaji dan promosi pekerja wanita di Jepang bertujuan agar para wanita tidak perlu keluar kerja setelah menikah karena mereka dihargai “hampir” sama dengan para pekerja pria.

Selain itu, hak cuti melahirkan juga boleh diambil oleh pihak pria agar para wanita dengan karir bagus juga tidak keluar dari tempat mereka kerja dengan alasan merawat anak.

Toh setelah anak lebih dari 1 tahun bisa dimasukkan ke penitiapan anak meskipun biayanya mahal, namun dengan gaji wanita yang cukup tinggi masalah tersebut dapat terselesaikan. Pemerintah Jepang memang sangat khawatir kehilangan generasi karena berkurangnya jumlah kelahiran bayi setiap tahun.

Anak kecil di Jepang adalah aset bangsa yang harus dipelihara dan dididik dengan baik. Melihat cara pemerintah Jepang menjaga anak-anak memang sangat luar biasa bahkan cenderung memanjakan dengan cara yang benar.***