Mantan PM Jepang Shinzo Abe Tertembak Saat Memberikan Pidato

Abe sedang memberikan pidato untuk seorang kandidat politik di sebuah persimpangan jalan di kota selatan Nara ketika serangan itu terjadi.

Saksi melihat seorang pria membawa apa yang mereka gambarkan sebagai tembakan senjata besar dua kali ke mantan PM dari belakang. Abe jatuh ke tanah ketika para pengamat berteriak kaget dan tidak percaya.

Abe memiliki tim keamanan bersamanya, tetapi tampaknya pria bersenjata itu masih bisa mencapai beberapa meter dari Abe tanpa pemeriksaan atau penghalang apa pun.

Foto-foto yang beredar setelah penembakan menunjukkan tersangka berdiri tepat di belakang Abe saat dia memberikan pidatonya.

Petugas keamanan menukik ke arah penyerang, yang tidak berusaha lari, dan menyita senjatanya.

Laporan lokal mengatakan dia adalah mantan anggota Pasukan Bela Diri Maritim Jepang, setara dengan angkatan laut Jepang. Dia dikatakan telah meninggalkan layanan aktif pada tahun 2005.

Pidato Abe adalah bagian dari kampanye untuk mantan partainya, Partai Demokrat Liberal, karena pemilihan majelis tinggi di Jepang akan berlangsung akhir pekan ini.

Para menteri di seluruh negeri kemudian dilaporkan diberitahu untuk segera kembali ke Tokyo.

Di media sosial Jepang, tagar “Kami ingin demokrasi, bukan kekerasan” menjadi tren, dengan banyak pengguna media sosial mengungkapkan kengerian dan jijik mereka tentang insiden tersebut.

Abe, yang merupakan perdana menteri terlama di Jepang, menjabat pada 2006 selama satu tahun dan kemudian lagi dari 2012 hingga 2020, sebelum mengundurkan diri dengan alasan kesehatan.

Dia kemudian mengungkapkan bahwa dia menderita kolitis ulserativa yang kambuh, penyakit usus.

Saat menjabat, dia mendorong kebijakan yang lebih tegas tentang pertahanan dan kebijakan luar negeri dan telah lama berusaha untuk mengubah konstitusi pasifis Jepang pascaperang.

Dia juga mendorong kebijakan ekonomi yang kemudian dikenal sebagai “Abenomics”, yang dibangun di atas pelonggaran moneter, stimulus fiskal dan reformasi struktural.

Dia digantikan oleh sekutu dekatnya Yoshihide Suga, yang kemudian digantikan oleh Fumio Kishida.