JOURNALPOS – Rishi Sunak menjadi Perdana Menteri Inggris baru pada Senin (24/10), menggantikan Liz Truss yang menyatakan mundur di hari ke-45 menjabat pada pekan lalu.
Eks Menteri Keuangan era Boris Johnson itu meraih posisi PM Inggris setelah satu-satunya rival, Penny Mordaunt, mengundurkan diri dari pencalonan.
Sunak merupakan salah satu menteri yang populer di kabinet Johnson. Namanya terus meroket setelah menjadi salah satu menteri pertama di kabinet yang menyatakan mundur dari jabatan sebagai bentuk protes terhadap Johnson.
Saat itu, Sunak bahkan menegaskan tidak memiliki alasan lagi untuk berada di kabinet Johnson lantaran pemerintah sudah tidak bisa dipercaya gegara rentetan skandal yang muncul.
Langkah Sunak itu pun akhirnya diikuti oleh sembilan menteri dan puluhan pejabat lainnya hingga memicu Johnson akhirnya mengundurkan diri awal Juli lalu.
Sunak dinilai sebagai ahli kebijakan yang berorientasi pada detail. Politikus keturunan India-Afrika Timur itu merupakan pendukung kuat Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit).
Di India, Sunak lebih dikenal karena istrinya, Akhshata Murty. Dia adalah putri taipan India, Narayana Murthy, miliarder salah satu pendiri grup teknologi informasi Infosys.
Awal tahun ini, Sunday Times Rich List memasukkan Sunak dan Murty sebagai 250 orang paling tajir di Inggris. Dilansir dari CNN, koran tersebut memperkirakan pasangan itu memiliki kekayaan senilai US$826 juta atau Rp12,8 triliun.
Sunak menjadi salah satu politikus Inggris yang populer di media sosial. Karena aktivitasnya di medsos yang terkenal ramah, Sunak pun mendapat julukan media “Rishi Dishy”.
Sunak merupakan lulusan Winchester College, salah satu sekolah privat paling eksklusif di Inggris. Ia pun meraih gelar sarjana dan master di Oxford University dan Standford University.
Para oposisi Sunak kerap mengkritik dirinya sebagai keturunan imigran yang tidak paham mengurus Inggris. Hingga tahun lalu, Sunak pun masih memegang Green Card Amerika Serikat. Para pengkritik pun mempertanyakan kesetiaan Sunak terhadap Inggris.
Di awal pencalonannya sebagai PM Inggris hingga beberapa putaran pertama pemilihan, Sunak menjadi kandidat paling dijagokan Partai Konservatif. Sunak terus mendulang suara paling banyak dalam beberapa putaran pertama pemilihan PM pengganti Johnson.
Namun, ia harus kalah dari Liz Truss yang saat itu meraup suara mayoritas partai dalam putaran terakhir pemilihan.
Selain menjadi PM Inggris keturunan India pertama, Sunak juga menjadi pemimpin Inggris termuda sejak 1812. Politikus 42 tahun itu lahir di Southhampton pada 1980 dari orang tua keturunan India Punjabi.
Orang tua Sunak bermigrasi ke Inggris pada 1960-an.
Setelah lulus dari sekolah elite Lincoln Oxford, Sunak mengejar gelar MBA dari Standford University dengan beasiswa Fulbright.
Sebelum berkecimpung di dunia politik, Sunak merupakan seorang bankir Goldman Sachs antara 2001-2004. Ia kemudian bekerja pada lembaga penggalang dana Children;s Investment Fund Management dan beberapa perusahaan investor sebelum terjun menjadi anggota legislatif pada 2014.
Sunak menjadi anggota parlemen Inggris tercepat yang bisa merangkak naik menjadi PM Inggris yakni hanya dalam waktu tujuh tahun saja. ***