Siapa Rishi Sunak? Mengapa Dia Mau Menjadi Perdana Menteri Inggris

Boris Johnson, tak diragukan lagi, adalah selebriti politikus terbesar saat ini. Namun banyak rekan separtainya yang meyakini dia terkenal karena keburukannya, bukan karena dikagumi.

Jika Johnson tidak bisa mendamaikan partainya di bawah kepemimpinannya yang lalu, lantas apa yang akan berbeda sekarang? Meski begitu, Johnson tetap menjadi risiko besar bagi Sunak, yang digadang-gadang menjadi favorit banyak anggota parlemen.

Beberapa kalangan menyalahkan Sunak atas kejatuhan Johnson dan mungkin tidak akan pernah sepenuhnya menerima dirinya sebagai pemimpin. Seorang sumber berkata, “Ada bagian besar Partai Konservatif yang tidak mau bekerja di bawah Rishi.”

Para pendukung Sunak dan Johnson sama-sama merasa lawan mereka tidak akan bisa mempersatukan partai, yang akan membawa Tory dalam “lingkaran setan argumen”, menurut seorang menteri kabinet.

Menurut polling terbaru, di luar Gedung Parlemen Westminster, kepopuleran Partai Konservatif merosot jauh. Hanya kepemimpinan seorang manusia super saja yang dapat menyelamatkan reputasi partai saat ini.

Lantas, mengapa masih ada yang menginginkan jabatan perdana menteri di saat sekarang ini?

Itulah politik. Percampuran antara panggilan mulia untuk melayani masyarakat dan nafsu untuk menuruti ambisi.

Atau seperti yang pernah dikatakan oleh seorang menteri senior, “Akan selalu ada seseorang dari Partai Tory yang meyakini mereka adalah orang terpilih yang dapat memimpin semua orang di tanah yang dijanjikan.”

Wartawan politik BBC Nick Eardley mengatakan Sunak memulai jabatan di saat situasi ekonomi yang sangat sulit.

Publik di Inggris tidak mendapatkan penjelasan tentang rencana ekonominya sejak kontes pemilihan ketua Partai Konservatif beberapa bulan lalu.

Sekarang, muncul seruan bagaimana ia akan mengatasi masalah anggaran negara.

Juga, sudah muncul tekanan politik agar pemerintah menggelar pemilihan umum. Ini sudah diserukan oleh partai-partai oposisi dan beberapa anggota parlemen dari Partai Konservatif.***