Situasi Terbaru Perang Rusia-Ukraina Hari Ini

JOURNALPOS – Perang Rusia-Ukraina masih berlangsung hingga hari ini, Kamis, 14 Juli 2022, bahkan sudah memasuki hari ke 141.

Menurut berita terbaru dari The Guardian, Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan, Rusia memaksa memindahkan hampir 2 juta orang dari Ukraina.

The Guardian melaporkan, Presiden Zelenskyy mengatakan, 2 juta orang Ukraina itu, termasuk di antaranya anak-anak. Kata dia, puluhan ribu orang Ukraina juga ditahan di kamp-kamp penyaringan di wilayah yang sementara diduduki Rusia.

Turki telah mengumumkan kesepakatan dengan Rusia, Ukraina dan PBB untuk melanjutkan ekspor biji-bijian termasuk gandum. Kesepakatan itu diumumkan dengan pembentukan pusat koordinasi dan pemantauan di Istanbul.

Setelah pejabat dari Ukraina , Rusia, PBB dan Turki bertemu di Istanbul pada hari Rabu, 13 Juli 2022, Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan negaranya akan memastikan keamanan pengiriman dalam perjalanan dan para pihak akan bersama-sama memeriksa kargo biji-bijian di pelabuhan.

Menurut Sekjen PBB António Guterres, pertemuan para pejabat itu adalah “langkah maju yang kritis”. Akan tetapi, dia menegaskan, akan lebih banyak pekerjaan lagi yang dibutuhkan sebelum kesepakatan akan ditandatangani minggu depan.

Di sisi lain, terjadi kemacetan lalu lintas di Laut Hitam untuk melewati Danube, di mana lebih dari 130 kapal kargo yang memuat gandum Ukraina.

Kapal-kapal itu sedang menunggu untuk mengakses rute keluar melalui kanal muara Sulina dan Bystre untuk mencapai serangkaian pelabuhan dan terminal di Rumania dari mana biji-bijian dapat diangkut ke seluruh dunia.

Serangan rudal Rusia yang menggemparkan pada akhir pekan lalu di blok apartemen perumahan wilayah Chasiv Yar timur Ukraina telah menemui fakta baru. Korban tewas akibat tembakan itu bertambah menjadi sedikitnya 47 orang.

Awalnya, layanan darurat Ukraina menyatakan korban tewas akibat serangan itu sekitar 10 orang. Namun demikian, saat tim penyelamat terus menyisir puing-puing untuk melakukan evakuasi, jumlah korban jiwanya terus meningkat.